Pandemi, PT KAI Diperkirakan Tekor Rp 3,4 T hingga Akhir 2020

Rabu, 8 Juli 2020 13:50 WIB

Petugas memasuki kereta yang akan diberangkatkan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. PT KAI kembali mengoperasikan kembali kereta api jarak jauh per-hari ini dengan beberapa persyaratan untuk calon penumpang, setelah berhenti operasi sementara disaat PSBB. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) diperkirakan akan mengalami defisit kas operasional sebesar Rp 3,4 triliun hingga akhir 2020. Tekornya PT KAI ini akibat berkurangnya mobilisasi masyarakat selama pandemi.

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartyanto, mengatakan bahwa pendapatan perseroan telah anjlok sejak Maret 202). Tepatnya, sejak kasus positif corona pertama kali ditemukan di Indonesia.

“Kalau dilihat dari kas yang dihasilkan operasi, pada Januari kami masih positif Rp 606 miliar dan Februari positif Rp 485 miliar. Sedangkan Maret minus Rp 584 miliar,” tuturnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 8 Juli 2020.

Sedangkan bila ditilik dari kas bersih yang telah dikurangi komponen bunga, beban keuangan, dan pajak penghasilan, perusahaan telah mengalami defisit sebesar Rp 693 miliar pada bulan tersebut. Berturut-turut pada April 2020, perusahaan mengalami nasib serupa dengan nilai defisit Rp 811 miliar, pada Mei Rp 414 miliar, dan Juni sebesar Rp 574 miliar.

Di saat pendapatan yang terus turun, perusahaan juga harus membayar gaji karyawan sebesar Rp 26 miliar per bulan dan komponen operasional yang lain. Apabila skenario terburuk terus terjadi, total kerugian BUMN ini pada akhir tahun akibat buruknya neraca kas perusahaan mencapai Rp 1,87 triliun dari RKAP 2020.

Advertising
Advertising

Karenanya, Didiek mengungkapkan bahwa PT KAI sangat memerlukan dana talangan dari pemerintah sebesar Rp 3,5 triliun. Dana talangan itu akan dimanfaatkan untuk lima komponen kebutuhan, yakni perawatan sarana perkeretaapian sebesar Rp 680 miliar, perawatan prasarana termasuk bangunan Rp 740 miliar, pemenuhan biaya pegawai Rp 1,25 triliun, biaya bahan bakar Rp 550 miliar, dan pendukung operasional lainnya Rp 280 miliar.

Di sisi lain, perseroan berupaya meningkatkan pendapatan dari sisi angkutan kargo. “Kami berupaya mengangkut barang UMKM, meubel, sayuran, ikan, semua diangkut meski (pendapatan) tidak seberapa),” ucap Didiek.

Berita terkait

Kecelakaan KA Pandalungan vs Minibus di Pasuruan Tewaskan Empat Orang, Ini kata KAI

5 jam lalu

Kecelakaan KA Pandalungan vs Minibus di Pasuruan Tewaskan Empat Orang, Ini kata KAI

Satu unit minibus yang melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu tertabrak KA Pandalungan relasi Gambir-Jember

Baca Selengkapnya

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

6 jam lalu

Cuti Bersama Akhir Pekan, PT KAI Sediakan KA Lodaya Tambahan dari Bandung

Pemerintah menetapkan cuti bersama pada Jumat, 10 Mei 2024, menyusul libur perayaan Kenaikan Isa Almasih pada, Kamis, 9 Mei 2025.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

2 hari lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

5 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

9 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

12 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

12 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya