Selama Pandemi, 13 Kasus Satwa Dilindungi Diselamatkan KKP

Sabtu, 4 Juli 2020 17:30 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan melepas-liarkan dua ekor belangkas alias satwa dilindungi yang berbentuk seperti fosil ke Perairan Pasar Sorkam, Tapanuli Tengah. FOTO Kementerian Kelautan dan Perikanan

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan melepas-liarkan dua ekor belangkas, satwa dilindungi yang berbentuk seperti fosil, ke Perairan Pasar Sorkam, Tapanuli Tengah. Dengan begitu, selama pandemi, tercatat ada 13 kasus penyelamatan hewan dilindungi yang ditangani oleh KKP.

“Ini merupakan upaya untuk melestarikan satwa yang dilindungi karena belangkas merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang jumlahnya semakin berkurang karena banyak diburu” tutur Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tb Haeru Rahayu dalam keterangannya, Sabtu, 4 Juli 2020.

Belangkas atau mimi memiliki rupa tubuh seperti ikan pari. Kulit hewan yang umumnya hidup di perairan dangkal itu bertekstur kaku dan keras. Bentuk tubuh bagian depannya juga dianggap mirip dengan tapal kuda sehingga dikenal pula sebagai Perahorseshoe crab atau kepiting tapal kuda.

Hewan ini sering disebut fosil hidup karena hidup hampir 200 juta tahun. Belangkas diyakini sebagai satu-satunya wakil dari kelompok Xiphosurida yang masih bertahan hidup di bumi sampai saat ini.

Adapun penyelamatan Belangkas dilakukan oleh Kementerian bersama warga setempat. Dengan begitu, selama pandemi, tercatat ada 13 kasus penyelamatan hewan dilindungi yang ditangani oleh KKP. Sebelumnya, KKP melakukan pelepas-liaran dugong, penyu, dan paus.

Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Matheus Eko Rudianto pelestarian satwa dilindungi diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009. Sedangkan penetapan belangkas sebagai satwa dilindungi termaktub dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018.

Menurut Eko, belangkas memiliki peran penting bagi ekosistem perairan karena merupakan organisme yang membantu dalam proses penguraian sampah di laut. Namun sayangnya, saat ini jumlah belangkas menurun karena pelbagai faktor.

“Belangkas berkurang selain dipengaruhi oleh penurunan kualitas perairan, juga karena pencemaran dan perusakan habitat dan maraknya perburuan secara ilegal,” ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

1 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

1 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

2 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

8 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

8 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

10 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya