Pengusaha Minta Penyaluran Kredit Modal Kerja Dipercepat

Jumat, 3 Juli 2020 11:15 WIB

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani saat acara Dialog Industri di Jakarta pada Rabu, 31 Juli 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha meminta industri jasa keuangan untuk segera mempercepat realisasi penyaluran kredit untuk sektor riil. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan setelah program restrukturisasi dan keringanan kredit, pelaku usaha membutuhkan tambahan modal kerja untuk kembali menggeliatkan bisnisnya setelah terdampak pandemi Covid-19.

“Kalau tidak ada langkah konkret dan implementasi lambat angka pengajuan restrukturisasi di akhir tahun bisa berkembang hingga mencapai 40-45 persen dari total keseluruhan kredit perbankan yang sebesar Rp 5.700 triliun,” ujarnya, di Jakarta, Kamis 2 Juli 2020.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengajuan restrukturisasi yang masuk ke perbankan saat ini telah menembus Rp 1.350 triliun atau sekitar 25 persen total portofolio kredit. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 695 triliun telah disetujui untuk mendapatkan restrukturisasi.

“Modal kerja sangat dibutuhkan oleh pengusaha khususnya UMKM di saat kita mencoba bergerak kembali, dan memang setelah restrukturisasi perbankan masih belum memberikan kredit baru,” kata Rosan. Hal itu pun ditunjukkan dari realisasi pertumbuhan kredit periode Maret hingga Mei 2020 yang terus merosot, terakhir hanya sebesar 3,04 persen.

Advertising
Advertising

Rosan mengatakan injeksi likuiditas sektor riil berupa dukungan tambahan modal kerja tersebut diusulkan juga disertai dengan program penjaminan pemerintah. “Penjaminan jadi sangat penting untuk mencegah moral hazard, kurang lebih mungkin skemanya bisa 80-90 persen, sisanya 10-20 persen dari perbankan,” ujarnya.

Salah satu kucuran kredit yang dinantikan pelaku usaha kata dia adalah yang berasal dari program penempatan dana pemerintah di bank BUMN. Total dana sebesar Rp 30 triliun telah dicairkan pemerintah kepada Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN .

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Haryadi Sukamdani berujar tambahan modal kerja tersebut diharapkan dapat diperluas peruntukannya, atau tak hanya berfokus untuk UMKM. “Korporasi juga membutuhkan modal besar supaya bisa bergulir kembali, khususnya yang bersifat padat karya,” katanya.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Herry Sidharta tak menampik pada masa awal pandemi hingga pertengahan tahun ini pertumbuhan kredit masih lemah. Hal itu disebabkan oleh perbankan yang mendahulukan restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah terdampak Covid-19, alih-alih jor-joran memberikan kredit baru.

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

2 jam lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

18 jam lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

23 jam lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

1 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

1 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya