Investor SBN Ritel, Kemenkeu: Ibu Rumah Tangga di Peringkat 3

Kamis, 2 Juli 2020 13:20 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengungkapkan jumlah investor surat berharga negara (SBN) ritel saat ini sebanyak 163.557 orang.

Jumlah itu terdiri atas 70.012 investor surat utang negara (SUN) dan 56.270 investor surat berharga syariah negara (SBSN).

Berdasarkan profesi, Deni menyebut pegawai swasta mendominasi profil investor SBN. Pihaknya menilai kondisi itu sejalan dengan upaya mereka dalam mengelola rencana keuangan.

Setelah pegawai swasta, investor SBN ritel dari kalangan wiraswasta menempati posisi kedua. Dia menyebut investasi oleh para pengusaha di instrumen itu sebagai upaya diversifikasi risiko.

“Posisi ketiga ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga selalu masuk peringkat ketiga investor terbesar dalam penerbitan obligasi ritel,” jelas Deni dalam seminar daring, Kamis 2 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Deni menyebut dominasi kaum perempuan lebih besar dalam berinvestasi dibandingkan dengan pria. Menurutnya, para ibu lebih sadar akan pentingnya investasi.

“Apakah mungkin bisa jadi karena selama ini yang mengelola keuangan atau Menteri Keuangan adalah ibu-ibu, sehingga ibu-ibu yang menentukan kapan berinvestasi dan berapa jumlahnya,” paparnya.

Sebelumnya, DJPPR melaporkan completed transactions senilai Rp4,79 triliun untuk obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017 hingga Kamis 25 Juni 2020 pukul 10:00 WIB. Nilai itu berasal dari 14.699 investor.

Adapun, investor terbesar dari kalangan wiraswasta 45,7 persen, pegawai swasta 24,5 persen, dan ibu rumah tangga13,1 persen. Penawaran ORI017 berlangsung pada 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020.

ORI017 memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun dengan tenor selama 3 tahun. Dengan minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar, seluruh investor warga negara Indonesia (WNI) dapat berinvestasi di dalam ORI017.

Berita terkait

Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

40 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

41 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

6 Maret 2024

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

27 Februari 2024

Pemerintah Lelang Surat Utang Negara Rp 24 T, Peminat Nyaris Tiga Kali

Total minat lelang Surat Utang Negara pada 27 Februari 2024 mencapai Rp 61,04 triliun. Minat investor meningkat dibandingkan lelang sebelumnya yang hanya Rp 52,63 triliun.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

27 Februari 2024

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.630, Pengamat Sebut karena Peningkatan Utang Pemerintah

Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah. Salah satu penyebabnya karena utang pemerintah per Januari tertinggi sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

27 Februari 2024

Hari Ini Pemerintah Luncurkan SUN dengan Target Rp24 Triliun, Utang Bulan Lalu Bertambah Rp107,56 Triliun

Pemerintah hari ini, Selasa, 27 Februari 2024, meluncurkan lelang Surat Utang Negara (SUN) dan menetapkan target indikatif sebesar Rp24 triliun.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

27 Februari 2024

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun per Januari 2024, Tertinggi Sepanjang Masa

Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024. Terdiri dari apa saja?

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

22 Februari 2024

Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 107,6 Triliun di Awal Tahun

Kementerian Keuangan melaporkan pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp 107,6 triliun per 31 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp 8,51 Triliun

3 Februari 2024

Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk RI Capai Rp 8,51 Triliun

Bank Indonesia mencatat aliran modal asing neto masuk ke pasar keuangan RI mencapai Rp 8,51 triliun pada 29 Januari - 1 Februari 2024.

Baca Selengkapnya