Serapan Beras Bulog Mencapai 50 Persen selama Semester I 2020

Kamis, 2 Juli 2020 13:11 WIB

Presiden Joko Widodo memeriksa beras di Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 18 Maret 2020. Jokowi berkeliling gudang beras tersebut didampingi Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto: BPMI Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog tercatat telah menyerap beras sebanyak 700.000 ton sepanjang semester I atau setara 50 persen dengan target penyerapan Bulog yang dipatok 1,4 juta ton tahun ini.

“Kondisi petani saat ini betul-betul perlu dibantu. Itulah sebabnya satuan kerja pengadaan dan para mitra kerja terus melakukan penyerapan beras sejak awal tahun sampai akhir Juni 2020,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam keterangan resmi, Kamis 2 Juli 2020.

Adapun, satuan kerja Pengadaan Perum Bulog menyerap 365.000 ton setara beras, sedangkan mitra kerja yang terdiri dari koperasi dan non koperasi menyerap 335.000 ton.

Budi mengatakan, realisasi pengadaan beras yang mencapai 700.000 ton tersebut tersebar di seluruh wilayah kerja perusahaan di seluruh Indonesia. Target pengadaan yang dipaton 1,4 juta ton pun disebutnya telah diperhitungkan secara matang sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19 ini”, lanjutnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Budi Waseso membeberkan potensi ditunjuknya perusahaan itu sebagai penyalur beras bantuan sosial untuk tiga bulan ke depan. Rencananya, 10 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia bakal menjadi sasaran dalam penugasan ini.

Budi mengemukakan, setiap penerima manfaat akan rutin menerima 15 kilogram beras dalam tiga bulan ke depan. Jika program ini berjalan lancar, maka total stok kelolaan Bulog yang berpotensi tersalur mencapai 450.000 ton.

"Kami mungkin perlu menyiapkan 900.000 ton beras sampai akhir tahun jika penugasan ini berlanjut sampai Desember,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa lalu 23 Juni 2020.

Potensi penyaluran tersebut terbilang bagus. Sejak pemerintah mengganti program bantuan sosial beras sejahtera menjadi bantuan pangan non tunai (BPNT), ruang penyaluran stok beras Bulog tercatat kian terbatas dan membuat capaian serapan beras perusahaan itu menurun setiap tahunnya.

Pada 2016 misalnya, Bulog tercatat berhasil menyerap 2,96 juta ton beras. Jumlah ini perlahan susut menjadi 2,16 juta ton pada 2017, 1,44 juta ton pada 2018, dan 1,19 juta ton pada 2019.

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

7 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya