BI Siap Tanggung Beban Lebih Besar dalam Biayai Pemulihan Ekonomi

Senin, 29 Juni 2020 18:03 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo mengaku pihaknya siap menanggung beban lebih besar dalam proses pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Skema burden sharing atau pembagian beban antara pemerintah dengan BI diklaim hampir rampung.

"Sekali lagi burden sharing, BI siap untuk tanggung tidak hanya pendanaan tapi juga beban lebih besar," kata Perry di DPR, Senin, 29 Juni 2020. Bank sentral mengaku terus berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan, bahkan untuk korporasi bisa dipertimbangkan sama-sama dengan UMKM.

Seperti diketahui, kebutuhan pembiayaan utang untuk menangani pandemi Corona atau Covid-19 sebesar Rp 903,46 triliun. Rinciannya adalah untuk public goods senilai Rp 397,6 triliun dan non public goods senilai Rp 505,86 triliun.

Dengan asumsi market rate (bunga SBN) sebesar 7,36 persen, maka beban bunga utang atas dampak Covid-19 senilai Rp 66,5 triliun. Dari jumlah tersebut BI menanggung Rp 35,9 triliun atau 53,9 persen.

Lebih jauh, Perry memastikan bahwa tata kelola pelaksanaan kebijakan akan berjalan secara optimal. Semua kebijakan yang ditempuh BI maupun pemerintah akan diarahkan untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional. "Jadi sekali lagi, burden sharing BI siap," ucapnya.

Advertising
Advertising

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyatakan pihaknya dan BI berkomitmen segera menyelesaikan pembahasan skema burden sharing terkait pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan setelah pembahasan terkait hal tersebut mengalami tarik ulur lebih dari satu bulan lamanya.

Burden sharing adalah pembagian beban antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, dan BI dalam rangka pembiayaan penanganan Covid-19 dan pembiayaan pemulihan ekonomi nasional dari dampak Covid-19.

Dari hasil pembicaraan sementara, kata Sri Mulyani, sudah disepakati soal pembiayaan yang sifatnya publik nantinya 100 persen akan ditanggung oleh bank sentral. Sementara untuk non public goods nantinya akan ditanggung pemerintah.

Dengan begitu, pemerintah menghitung 53,9 persen bunga akan ditanggung BI. "Kami sekarang dengan BI finalisasi perhitungan komponen ini," kata Sri Mulyani, Senin, 29 Juni 2020.

Sebelumnya diberitakan pembahasan soal burden sharing (pembagian beban) antara pemerintah dengan bank sentral berlangsung alot belakangan ini. Dengan kondisi keuangan pemerintah yang sangat minim saat ini, diharapkan keterlibatan Bank Indonesia diharapkan bisa sangat signifikan.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

5 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

9 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

9 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

21 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya