Cerita Ahok Bentuk Tim Transformer di Pertamina

Minggu, 28 Juni 2020 07:57 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menghadiri peluncuran bukunya dalam acara ngobrol@Tempo di kantor Redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 17 Februari 2020. Ahok meluncurkan buku yang berjudul "Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob". TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menceritakan pengalamannya menempati posisi pucuk di perusahaan minyak negara. Selama tujuh bulan menjabat, ia menyebut telah membentuk Tim Transformer untuk mengoptimalkan potensi pegawai-pegawai muda di perusahaan.

"Kami bentuk Tim Transformer. Saya meyakinkan anak-anak muda lulusan terbaik untuk gabung di Tim Transformer di dewan komisaris," tutur Ahok dalam wawancara khusus bersama Andy Noya dalam KickAndy Show, Sabtu petang, 27 Juni 2020.

Ahok menjelaskan, tim tersebut merupakan jalan untuk mendorong pegawai muda potensial menempati posisi strategis di perusahaan. Upaya ini sekaligus menjadi solusi dari persoalan kenaikan pangkat yang menjadi kultur lama perusahaan.

Menurut Ahok, pada masa lalu, posisi petinggi Pertamina seperti Senior Vice President harus dijabat oleh pegawai yang pengalaman kerjanya lebih dari 20 tahun. Pengangkatan itu pun dilakukan sesuai dengan golongan karyawan.

Dengan tim ini, Ahok mengatakan anak-anak muda usia 30-40 tahunan yang memiliki potensi bisa menempati posisi strategis dengan jalan cepat. Bahkan, jabatan tinggi bisa diraih dengan lelang jabatan. "Sekarang anak muda doktor-doktor yang usianya 30-40 kurang lebih ada 60 persen. Masa depan Pertamina ada, asal mereka mau naik."

Di samping bercerita soal Tim Transformer, Ahok blak-blakan soal niatnya menerima tawaran menjadi Komisaris Utama perusahaan. Ia menyatakan memiliki dua alasan.

Pertama, Ahok ingin membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengurangi defisit neraca berjalan lewat kinerja perusahaan pelat merah. Sejalan dengan itu, ia ingin membantu mantan pasangan politiknya di DKI Jakarta lalu untuk mengawasi aset negara yang jumlahnya jumbo.

"Pertamina itu revenue (pendapatannya) Rp 800 triliun. Hampir sepertiga APBN. Jadi harus diawasi dengan baik, apalagi KPI direksi administratif semua," ucap Ahok.

Alasan kedua, Ahok ingin menigkatkan portofolionya. "Saya enggak pernah kerja di perusahaan yang begitu besar. Tiba-tiba dikasih kesempatan menjadi chairman," tuturnya.

Menurut Ahok, kesempatan ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kendati memperoleh sejumlah penolakan di awal masa pengangkatannya sebagai bos Pertamina, ia menyatakan persoalan itu sudah biasa dihadapi.

Berita terkait

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

1 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

3 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

12 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

13 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

13 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya