Bos BRI Yakin Bisa Salurkan Dana Pemerintah 3 Kali Lipat

Rabu, 24 Juni 2020 20:38 WIB

Ilustrasi ATM Bank BRI. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI Sunarso yakin dapat menyalurkan dana dari pemerintah dalam bentuk kredit hingga tiga kali lipat dari jumlah yang ditempatkan dalam waktu tiga bulan.

"Kami sudah punya rencana berarti dalam tiga bulan kita harus tumbuh atau pun ekspansi sebutlah kalau misalnya nanti kita dapat Rp 10 triliun, misalnya maka dalam tiga bulan kita harus ekspansi Rp 30 triliun dan kami komit untuk mencapai lebih dari itu," kata Sunarso dalam siaran virtual di Istana, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Sunarso mengatakan akan menyalurkan penempatan dana dari pemerintah untik segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM. Untuk sektornya, kata dia, BRI sudah menyeleksi akan lebih mengarahkan ke sektor yang mendukung sektor pangan.

"Jadi baik pertanian itu sendiri, maupun hal-hal yang related dengan support industri pertanian," ujarnya.

Selain itu, kata dia, BRI juga akan distribusi penyaluran kredit ke perusahaan yang terkait dengan fasilitas kesehatan, seperti obat-obatan atau alat-alat kesehatan. Namun, fokus penyaluran paling besar tetap ke sektor pangan

Advertising
Advertising

Untuk segi sasaran wilayah, BRI juga sudah memetakan di seluruh wilayah di Indonesia. BRI akan mengarah ke di area pedesaan. "Kemudian nomor dua itu adalah di urban dan yang irisannya itu sub urban. Porsinya 50 persen di pedesaan, 30 persen di perkotaan, 20 persen di irisan atau sub urban," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah akan menempatkan Rp 30 triliun kepada bank Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Masing-masing himpunan bank negara akan menyampaikan penggunaan dana tersebut dalam pemulihan sektor riil.

"Jadi dana ini memang khusus untuk mendorong ekonomi sektor riil," ujarnya.

Dia berharap bank BUMN segera dan terus mengakselerasi pemberian kredit dan berbagai upaya untuk pemulihan sektor riil. Menurutnya, Kemenkeu akan melakukan penempatan itu dengan mekanisme penempatan dana di deposito dengan suku bunga sama dengan yang diperoleh waktu dana ditempatkan di BI, yaitu 80 persen dari suku bunga acuan BI.

"Suku bunga yang rendah ini diharapkan mampu mendorong bank-bank Himbara melakukan langkah-langkah untuk mendorong sektor riil melalui kredit yang diberikan kepada para pengusaha dan juga dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah," ujar dia.

Dia menurutkan bersama Kementerian BUMN dan didukung oleh BPKP aakn melihat evaluasi penggunaan dana itu mendorong sektor riil per tiga bulan.

Berita terkait

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 jam lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

11 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

5 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya