Buwas Bantah Beras Bulog Banyak Kutu dan Bermutu Rendah

Selasa, 23 Juni 2020 11:56 WIB

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kempat kanan) berbincang dengan pedagang ketika meninjau kestabilan harga gula di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Perum Bulog menggelar operasi pasar khusus gula guna menstabilkan harga secara serentak di seluruh Indonesia yang saat ini masih di atas harga eceran tertinggi atau HET pemerintah yakni Rp 12.500 per kilogram. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik alias Bulog, Budi Waseso menjamin beras yang disalurkan untuk bantuan sosial bukan lah beras bermutu rendah. Bahkan, ia mengatakan bahwa beras perseroan tidak jelek sembari membantah pemberitaan yang menyebut besar Bulog tidak baik.

"Kemarin diviralkan ada beras dari Bulog yang ada kutunya banyak dan bergumpal. Sekarang sudah kami cek ke lapangan dan pelakunya sudah ditangani Polri," ujar Budi yang akrab disebut Buwas di Kantor Pusat Bulog, Selasa, 23 Juni 2020.

Ia mengatakan beras yang viral tersebut bukan beras Bulog. Bungkusnya adalah benar keluaran perusahaan pelat merah tersebut. "Jadi itu sebagian beras yang dibeli dari bulog bungkusnya dibuka dikasih beras lain yang bergumpal-gumpal dan kutunya banyak, lalu diviralkan," ujar dia. "Niatnya tidak baik, bukan saja ke Bulog tapi juga pemerintah."

Di samping itu, ada pula kasus di mana sejumlah masyarakat di beberapa wilayah mengatakan beras Bulog tidak layak makan. Ternyata, kata Budi, itu pun bukan beras keluaran perseroan. Ia mengatakan telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk membuktikannya.

"Jadi, masyarakat sudah merespon, terutama dari KPM bahwa mereka berterima kasih dan puas dengan beras Bulog," ujar Budi.

Saat ini, Perum Bulog telah menyalurkan bantuan beras Presiden tahap I dan II untuk 3,25 juta warga terdampak wabah Covid-19 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi alias Jabodetabek. Ia mengatakan setiap keluarga penerima manfaat akan menerima 25 kilogram beras.

Pada penugasan tahap I, bulog menyalurkan beras kepada 1,4 juta warga. Sementara, sejak 1 Juni 2020, perseroan mulai menyalurkan beras untuk 1,85 juta keluarga terdampak. Sehingga, total perseroan telah menyalurkan bansos beras untuk 3,25 juta warga Jabodetabek.

Budi menuturkan beras yang digunakan selama program Bansos Presiden adalah beras premium dari petani lokal Tanah Air. "Bansos tahap pertama kami salurkan pada Mei lalu dengan beras kualitas premium, kali ini Bulog kembali menyelesaikan penugasan Bansos beras tahap II dalam waktu 15 hari sejak ditugaskan pada 1 Juni lalu," kata Budi.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

19 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

8 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

10 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

10 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya