Giliran Komisaris Mitra Adi Perkasa Jual Seluruh Saham Miliknya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 22 Juni 2020 18:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau Grup MAP Johanes Ridwan mengumumkan penjualan seluruh saham yang dimilikinya pada pekan lalu.
Hal ini diketahui dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin, 22 Juni 2020. Johanes menjual 250.000 lembar sahamnya pada periode Rabu pekan lalu, 17 Juni 2020 hingga Kamis, 18 Juni 2020.
Rata-rata nilai nominal harga saham yang dijualnya adalah Rp770, sehingga jika merujuk pada jumlah saham yang ditransaksikannya, Johanes meraup dana segar sebesar Rp 192,5 juta.
Dalam keterangan tersebut, disebutkan bahwa setelah transaksi tersebut, ia tak lagi memiliki saham di salah satu perusahaan jaringan ritel terbesar di Indonesia tersebut. Sebelumnya, status kepemilikan sahamnya pada emiten berkode MAPI tersebut adalah langsung dengan tujuan investasi.
Di lantai bursa, saham MAPI berada pada posisi stagnan di level Rp 775 pada awal perdagangan hari ini. Setelah berfluktuasi, di sore hari, saham MAPI kembali seperti awal perdagangan yakni di level Rp 775.
Mirae Asset Sekuritas baru-baru ini mengganti pilihan sahamnya dengan memasukkan saham MAPI sebagai saham pilihan. Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menambahkan saham MAPI sebagai top pick bulan ini dalam rangka menyambut masa transisi yang ramai disebut kenormalan baru.
Secara khusus analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyatakan bahwa MAPI termasuk salah satu ritel dengan pendapatan musiman tertinggi pada kuartal keempat setiap tahunnya. Hal ini membuat sekuritas percaya bahwa MAPI akan menjadi penerima manfaat dari relaksasi pembatasan sosial karena target pasarnya yang lebih tangguh dibanding emiten ritel lainnya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim mengatakan pelepasan seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan yang dipimpinnya adalah untuk keperluan pribadi.
"Kebetulan di saat Covid ini kan yang paling likuid (mudah dijual) adalah dengan menjual saham bila dibandingkan dengan menjual aset yang lain," kata Silmy Karim saat dihubungi Tempo, Ahad, 21 Juni 2020.
<!--more-->
Namun demikian, Silmy memastikan bahwa fundamental di internal Krakatau Steel semakin membaik. "Jadi value perusahaan KS ke depan menurut saya akan semakin baik," ujarnya.
Silmy juga mengatakan keputusannya melepas seluruh kepemilikan sahamnya itu tidak berimplikasi langsung pada persepsi investor. Karena yang terpenting, menurut dia, investor melihat fundamental perusahaan.
"Manajemen Krakatau Steel sudah berhasil membuat Krakatau Steel jauh lebih efisien dalam 18 bulan terakhir. Ini yang menurut saya menjadi tolak ukur persepsi investor," kata Silmy.
Adapun penjelasan Otoritas Jasa Keuangan terkait keputusannya ini mengacu pada aturan otoritas. Aturan itu menyebutkan bahwa setiap ada langkah jual dan beli, direktur utama harus melaporkan ke OJK sebagai keterbukaaan informasi publik.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Ahad, 21 Juni 2020, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan dirinya menjual saham berkode KRAS sebanyak 5.400.300 saham atau setara dengan 0,028 persen. "Jumlah saham yang dimiliki setelah transaksi menjadi hanya 0," kata Silmy, seperti dikutip dari surat tertanggal 19 Juni 2020 itu.
Sementara di awal bulan ini Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA Djohan Emir Setijoso melepas 800 ribu sahamnya. Penjualan saham dilakukan untuk tujuan investasi
Berdasarkan keterbukaan informasi dari laman Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 5 Juni 2020, Djohan disebutkan melego sahamnya pada sehari sebelumnya. Saham yang dijual itu berstatus kepemilikan langsung oleh Djohan.
Saham milik Djohar dijual dengan harga Rp 28.900 per lembar saham. Dengan demikian, transaksi tersebut menghasilkan dana sebesar Rp 23,84 miliar.
Dengan penjualan saham ini, jumlah saham yang dimiliki Djohar saat ini adalah sejumlah 21.400.121 lembar. Sebelumnya, ia memiliki sebanyak 22.200.121 lembar saham BCA.
BISNIS | HENDARTYO HANGGI