Giliran Komisaris Mitra Adi Perkasa Jual Seluruh Saham Miliknya

Senin, 22 Juni 2020 18:45 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau Grup MAP Johanes Ridwan mengumumkan penjualan seluruh saham yang dimilikinya pada pekan lalu.

Hal ini diketahui dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin, 22 Juni 2020. Johanes menjual 250.000 lembar sahamnya pada periode Rabu pekan lalu, 17 Juni 2020 hingga Kamis, 18 Juni 2020.

Rata-rata nilai nominal harga saham yang dijualnya adalah Rp770, sehingga jika merujuk pada jumlah saham yang ditransaksikannya, Johanes meraup dana segar sebesar Rp 192,5 juta.

Dalam keterangan tersebut, disebutkan bahwa setelah transaksi tersebut, ia tak lagi memiliki saham di salah satu perusahaan jaringan ritel terbesar di Indonesia tersebut. Sebelumnya, status kepemilikan sahamnya pada emiten berkode MAPI tersebut adalah langsung dengan tujuan investasi.

Di lantai bursa, saham MAPI berada pada posisi stagnan di level Rp 775 pada awal perdagangan hari ini. Setelah berfluktuasi, di sore hari, saham MAPI kembali seperti awal perdagangan yakni di level Rp 775.

Advertising
Advertising

Mirae Asset Sekuritas baru-baru ini mengganti pilihan sahamnya dengan memasukkan saham MAPI sebagai saham pilihan. Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menambahkan saham MAPI sebagai top pick bulan ini dalam rangka menyambut masa transisi yang ramai disebut kenormalan baru.

Secara khusus analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyatakan bahwa MAPI termasuk salah satu ritel dengan pendapatan musiman tertinggi pada kuartal keempat setiap tahunnya. Hal ini membuat sekuritas percaya bahwa MAPI akan menjadi penerima manfaat dari relaksasi pembatasan sosial karena target pasarnya yang lebih tangguh dibanding emiten ritel lainnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim mengatakan pelepasan seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan yang dipimpinnya adalah untuk keperluan pribadi.

"Kebetulan di saat Covid ini kan yang paling likuid (mudah dijual) adalah dengan menjual saham bila dibandingkan dengan menjual aset yang lain," kata Silmy Karim saat dihubungi Tempo, Ahad, 21 Juni 2020.

<!--more-->

Namun demikian, Silmy memastikan bahwa fundamental di internal Krakatau Steel semakin membaik. "Jadi value perusahaan KS ke depan menurut saya akan semakin baik," ujarnya.

Silmy juga mengatakan keputusannya melepas seluruh kepemilikan sahamnya itu tidak berimplikasi langsung pada persepsi investor. Karena yang terpenting, menurut dia, investor melihat fundamental perusahaan.

"Manajemen Krakatau Steel sudah berhasil membuat Krakatau Steel jauh lebih efisien dalam 18 bulan terakhir. Ini yang menurut saya menjadi tolak ukur persepsi investor," kata Silmy.

Adapun penjelasan Otoritas Jasa Keuangan terkait keputusannya ini mengacu pada aturan otoritas. Aturan itu menyebutkan bahwa setiap ada langkah jual dan beli, direktur utama harus melaporkan ke OJK sebagai keterbukaaan informasi publik.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Ahad, 21 Juni 2020, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan dirinya menjual saham berkode KRAS sebanyak 5.400.300 saham atau setara dengan 0,028 persen. "Jumlah saham yang dimiliki setelah transaksi menjadi hanya 0," kata Silmy, seperti dikutip dari surat tertanggal 19 Juni 2020 itu.

Sementara di awal bulan ini Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA Djohan Emir Setijoso melepas 800 ribu sahamnya. Penjualan saham dilakukan untuk tujuan investasi

Berdasarkan keterbukaan informasi dari laman Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 5 Juni 2020, Djohan disebutkan melego sahamnya pada sehari sebelumnya. Saham yang dijual itu berstatus kepemilikan langsung oleh Djohan.

Saham milik Djohar dijual dengan harga Rp 28.900 per lembar saham. Dengan demikian, transaksi tersebut menghasilkan dana sebesar Rp 23,84 miliar.

Dengan penjualan saham ini, jumlah saham yang dimiliki Djohar saat ini adalah sejumlah 21.400.121 lembar. Sebelumnya, ia memiliki sebanyak 22.200.121 lembar saham BCA.

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

14 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

3 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

5 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

6 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

6 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya