Sandiaga Minta Pemerintah Susun Ulang Prioritas Selamatkan Usaha

Sabtu, 20 Juni 2020 06:23 WIB

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ditemui awak media di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 22 Februari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak lebih dulu akibat pandemi Covid-19. Dari survei yang ia baca, ada 47 persen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang gulung tikar, dan sisanya dapat membuka usahanya namun dengan penurunan omzet.

Oleh karena itu, Sandiaga meminta pemerintah dapat menata ulang prioritas-prioritas sektor usaha mana yang harus diselamatkan. "Bangsa kita perlu lakukan repriority, jadi kita harus melakukan penyusunan ulang prioritas-prioritas kita," kata Sandiaga Uno saat webinar, Jumat 19 Juni 2020.

Berkaca dengan krisis tahun 1998 dan 2008, kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, sektor UMKM bisa diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia saat terjadi kesulitan.

Oleh karena itu, hal yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi di dalam negeri tidak lain soal faktor likuiditas di masyarakat. "Sekarang para UMKM mengeluh, usaha-usaha besar juga mengeluh. Setelah penurunan omzet yang drastis selama tiga bulan terakhir, mereka membutuhkan fasilitas likuiditas," ucapnya.

Sandiaga pun mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan anggaran khusus sebesar Rp 123,46 triliun UMKM yang terdampak pandemi. Namun dalam realisasi di lapangan dinilai masih banyak yang belum merasakan stimulus tersebut.

Dia menilai stimulus tersebut seharusnya bisa direalisasikan dan dapat dirasakan oleh semua pelaku UMKM. "UMKM masih menunggu, termasuk 400 ribu peserta UMKM yang tergabung dalam network OK OCE. Untuk paket UMKM sekarang kami lihat alhamdulillah kalo bisa direalisadikan dan seandainya kurang bisa ditambah tentunya," ucapnya.

Selain UMKM, kata Sandi, sektor lain yang harus diberi perhatian oleh pemerintah adalah korporasi, perbankan dan sektor industri yang menyerap banyak tenaga kerja serta berorientasi ekspor.

"Sementara sektor baru yang jadi pemenang harus kita berikan satu jalan yang paling utama, paling pertama untuk dibuka, direlaksasi. Salah satunya sektor pangan, telekomunikasi, digital, yang paling menjanjikan ini bisa jadi sektor lokomotif ekonomi kita," ujarnya.

Berita terkait

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

1 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

1 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

2 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

2 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

3 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya