BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan di 4,5 Persen, Ini Sebabnya

Kamis, 18 Juni 2020 05:59 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI diperkirakan bakal kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,5 persen. Sikap bank sentral terhadap bunga acuan akan diumumkan pada konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini, Kamis, 18 Juni 2020.

Salah satu prediksi disampaikan oleh Kepala Ekonom PT Bank BNI (Persero) Tbk. Ryan Kiryanto. Ia memperkirakan bank sentral menahan suku bunga acuan untuk tetap di kisaran 4,5 persen.

"Apalagi, katanya suku bunga di Amerika Serikat (US Treasury) di level 0 persen sampai 2022," kata Ryan ketika dihubungi, Rabu, 17 Juni 2020.

Ryan menjelaskan, bank sentral di seluruh dunia justru menggunakan jalur non-suku bunga untuk memulihkan ekonomi yang terdampak wabah pandemi Covid-19. Strategi tersebut diterapkan oleh negara maju, seperti Amerika dan negara-negara di Uni Eropa.

Ia menilai kebijakan fiskal lebih efektif mendorong perekonomian suatu negara ketimbang stimulus moneter, khususnya pemangkasan suku bunga acuan. "Mau suku bunga diturunkan sedalam mungkin, jika wabah Covid-19 belum pergi ya percuma," ucapnya.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, menurut Ryan, stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah, seperti program bantuan sosial (bansos) akan lebih efektif menggerakkan roda perekonomian. Sebab, masyarakat yang menerima bantuan tunai langsung (BLT) dapat membelanjakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ketika diberikan BLT, mereka akan belanja. Demand meningkat sehingga pabrik-pabrik akan mulai memproduksi bahan. Mesin ekonomi bisa bergerak lewat stimulus fiskal," kata Ryan.

Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad yang meramal Bank Indonesia menahan suku bunga acuan pada level 4,5 persen. "Saya melihat BI dalam kondisi seperti ini tak akan menurunkan suku bunga karena akan berpotensi membuat rupiah terdepresiasi," ucapnya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Mei 2020 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,5 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan keputusan tersebut mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global.

BISNIS

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

23 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

4 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya