Luhut Pandjaitan dan Kepala SKK Migas Bahas Transisi Blok Rokan

Senin, 15 Juni 2020 16:21 WIB

VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (depan) dan rombongan meninggalkan terminal seusai meninjau proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa 15 Januari 2019. PT. Pertamina (Persero) melaksanakan lifting perdana minyak mentah jenis Sumatran Light Crude dan Duri Crude milik PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang dihasilkan dari Blok Rokan. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya masih mencari cara agar transisi pengelolaan Blok Rokan dapat berjalan dengan baik. Perkara tersebut menjadi pembahasan bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif pada hari ini, Senin, 15 Juni 2020.

"Kami cari bagaimana supaya kita bisa lakukan transisi ini sebaiknya, kami optimalisasi investasi di tahun 2020 dan 2021 terhadap Wilayah Kerja Rokan, sehingga saat ke Pertamina penurunan produksi enggak terlalu besar," ujar Dwi seusai rapat di kantor Kemenko Maritim dan Investasi. Ia mengatakan pemerintah ingin memastikan produksi di blok tersebut masih bisa dipertahankan pada masa transisi tersebut.

Terkait dengan adanya perombakan pada direksi PT Pertamina (Persero), Dwi mengatakan bakal meninjau dampaknya bersama dengan pemerintah. Sejatinya, kata dia, dalam pengelolaan blok migas, SKK Migas berkontrak dengan masing-masing wilayah kerja dan operatornya.

"Kita akan lihat penjelasan dari Pertamina mengenai perubahan organisasi itu, sejauh mana kewenangan terhadap masing-masing operator di WK, itu yang kami review. Karena kan kontraknya pemerintah dengan perusahaan yang operasikan WK itu," tutur dia. Dengan skema organisasi baru di perserian, ia akan melihat kewenangan subholding Pertamina dalam investasi maupun operasi di wilayah kerja terkait.

Sebelumnya, Pemerintah melalui rapat tingkat menteri memutuskan soal langkah menjaga produksi minyak Blok Rokan selama masa transisi dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina (Persero). "Ini sudah hampir putus, besok kami diskusi lagi dengan Chevron. Harusnya Kamis di rapat tingkat menteri bisa ambil keputusan," ujar Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi video, Selasa, 9 Juni 2020.

Kontrak Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan habis pada Agustus 2021, sehingga blok tersebut kemudian akan dikelola oleh PT Pertamina (Persero).

Purbaya mengatakan pemerintah telah belajar dari kasus transisi Blok Mahakam. Kala itu produksi migas di sana turun drastis kala Pertamina mengambil alih wilayah tersebut dari PT Total E&P Indonesie. Karena itu, ia tak ingin kasus sama berulang di Blok Rokan.

Lebih jauh Purbaya menjelaskan upaya mencegah turunnya produksi migas tersebut. Salah satunya adalah dengan bernegosiasi agar Chevron mau terus berinvestasi dan mengebor di Blok Rokan hingga Agustus 2021. "Chevron bisa lagi drilling dan di-cover oleh cost recovery pemerintah."

Menurut Purbaya, yang terpenting pada masa transisi ini adalah menjaga tingkat produksi di Blok Rokan agar tidak turun lebih lanjut. Ia menuturkan solusi tersebut sudah dibicarakan oleh pemangku kepentingan dalam satu bulan terakhir. Rapat pun telah digelar antara Kemenko Marves dengan Biro Hukum, SKK Migas, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dalam dua tahun ini, ujar Purbaya, tidak ada satu pun rig yang beroperasi di Blok Rokan. Dengan solusi tersebut, pemerintah ingin Chevron bisa tancap gas mengoperasikan dua hingga tiga rig di sana segera setelah perjanjian kerja sama ditandatangani.

Harapannya, rig yang dioperasikan pun bisa meningkat menjadi lima rig hingga Agustus 2021. Dengan demikian, produksi minyak di Blok Rokan tidak turun terlalu dalam. "Ketika Pertamina mengambil alih, produksi bisa ditingkatkan lagi karena mereka akan investasi lebih banyak di driling, eksplorasi, dan eksploitasi," ujar Purbaya.

Berita terkait

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

29 Februari 2024

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

Pertamina EP menyebut temuan cadangan migas di Jawa Barat masih dalam evaluasi teknis, sehingga jadwal produksinya masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Drilling Bor Sumur Eksplorasi MNK Kedua di Blok Rokan

18 Februari 2024

Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Drilling Bor Sumur Eksplorasi MNK Kedua di Blok Rokan

Pertamina Hulu Rokan menggandeng Pertamina Drilling untuk pengeboran sumur eksplorasi MNK kedua di Blok Rokan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo Bertanya ke Pengusaha Berapa Nilainya Setelah Dapat Skor 11 dari Anies, Rekrutmen CASN 2024 Bisa Lebih dari Sekali

13 Januari 2024

Terpopuler: Prabowo Bertanya ke Pengusaha Berapa Nilainya Setelah Dapat Skor 11 dari Anies, Rekrutmen CASN 2024 Bisa Lebih dari Sekali

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, sempat bertanya berapa nilainya saat berdialog bersama para pengusaha Jumat, 12 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?

12 Januari 2024

SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Gumi (SKK Migas) merealisasikan lifting minyak sebesar 605,5 ribu barel per hari (BOPD) pada 2023.

Baca Selengkapnya

Seloroh Kepala SKK Migas soal Blok Masela: Namanya Proyek Abadi, Nggak Selesai-selesai

12 Januari 2024

Seloroh Kepala SKK Migas soal Blok Masela: Namanya Proyek Abadi, Nggak Selesai-selesai

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto berseloroh tentang proyek pengembangan lapangan migas Blok Masela.

Baca Selengkapnya

Imparsal Anggap Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Kemenangan Kecil Perjuangan HAM

9 Januari 2024

Imparsal Anggap Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Kemenangan Kecil Perjuangan HAM

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dibawa ke pengadilan atas laporan Luhut. Hakim memvonis bebas.

Baca Selengkapnya

Haris Azhar dan Fatia Divonis Bebas, Pengamat Bilang Sesuai Rasa Keadilan Publik

8 Januari 2024

Haris Azhar dan Fatia Divonis Bebas, Pengamat Bilang Sesuai Rasa Keadilan Publik

Putusan bebas Fatia dan Haris Azhar bukanlah hadiah dari hakim, melainkan jerih payah perjuangan dan solidaritas dari pegiat HAM.

Baca Selengkapnya

Terkini: Airlangga Sebut KUR Terus Berlanjut hingga 2024, KCIC Tanggapi Temuan Ombudsman soal Kereta Cepat Whoosh

31 Desember 2023

Terkini: Airlangga Sebut KUR Terus Berlanjut hingga 2024, KCIC Tanggapi Temuan Ombudsman soal Kereta Cepat Whoosh

Pada 2024, pemerintah terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu strategi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menhub Tinjau Bandara Tasikmalaya, Penjelasan KCIC Atas Temuan Ombudsman

31 Desember 2023

Terkini Bisnis: Menhub Tinjau Bandara Tasikmalaya, Penjelasan KCIC Atas Temuan Ombudsman

Menhub Budi Karya Sumadi meninjau infrastruktur transportasi massal di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu, 30 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Sidak di Sumur Minyak Seleraya Belida Sumsel, Lifting 2.000 Barel per Hari

31 Desember 2023

SKK Migas Sidak di Sumur Minyak Seleraya Belida Sumsel, Lifting 2.000 Barel per Hari

SKK Migas melihat langsung sumur Sungai Anggur Selatan SAS 1 yang sudah beroperasi dengan lifting sebesar 2.000 barel minyak per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya