TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski tidak memberikan ancaman secara tegas, tak urung Menteri Negara Urusan Asia Pasifik Kanada, David Kilgour, mengatakan penyelesaian secara baik kasus Manulife akan membawa dampak positif bagi masuknya investor Kanada dan asing lainnya ke Indonesia. “Kami tidak percaya kepada ancaman. Jika kami akan melakukan sesuatu, kami akan lakukan saja,” kata Kilgour, hari ini, ketika ditemui di Kantor Depperindag, Jakarta, seusai bertemu dengan Menperindag, Rini Suwandi. Mengenai kemungkinan Kanada memberi sanksi perdagangan, secara diplomatis ia menjawab Kanada sangat berharap pemerintah akan mengambil keputusan yang tepat dengan alasan yang tepat. Kilgour menjelaskan tujuan pertemuannya dengan Menperindag adalah untuk memberikan dorongan kepada pemerintah Indonesia agar segera menyelesaikan kasus Manulife. Sebab kalau proses hukum berlarut-larut, pemerintah Kanada khawatir akan mengganggu kepentingan masyarakat, khususnya 400 ribu pemegang polis Manulife dan 4 ribu karyawan Manulife. “Menteri sangat mengerti dan memberi perhatian. Kami juga sudah mencapai kesepakatan,” tambahnya tanpa menjelaskan kesepakatan yang dimaksud. Kilgour juga mengatakan pemerintahnya tidak memberikan pesan-pesan khusus kepada pemerintah RI. Menurutnya sangat tidak bijaksana untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia. “Itu terserah pemerintah Indonesia,” kata dia. Usai bertemu dengan Rini, Kilgour memberitahukan, ia akan segera meluncur ke kantor pusat Manulife di Cikini—ia mengatakan di dekat Gambir--untuk menenangkan karyawan sekaligus memberi penjelasan tentang upaya hukum yang tengah ditempuh. Sebelumnya pada hari yang sama Kilgour juga telah bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro. Namun ia menceritakan isi pertemuan tersebut hanyalah membahas kerjasama pertambangan antar kedua negara. Menperindag, Rini Suwandi, sendiri mengatakan dalam pertemuan tadi sama sekali tidak disinggung mengenai proses hukum Manulife. “Tadi kita hanya membicarakan kerjasama apa yang dapat dilakukan dalam APEC dan WTO,”tuturnya. Disinggung mengenai ancaman implisit Kanada, sambil tersenyum Rini membantah dugaan itu. Ia tetap berkelit dengan menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak dibahas mengenai Manulife. (Ucok Ritonga-Tempo News Room)
Berita terkait
Giliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft
1 menit lalu
Giliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft
OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.
Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan
12 menit lalu
Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan
Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.