Investor Cina Siapkan Dana USD 8 M untuk Proyek Kilang Batam

Rabu, 10 Juni 2020 05:48 WIB

Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (18/5). ANTARA/Paramayuda

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Enegi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan saat ini telah ada investor Cina yang menyatakan siap menanamkan modal sebesar US$ 6-8 miliar untuk membangun kilang di kawasan Batam, Kepulauan Riau.

Namun, Purbaya belum menjelaskan secara rinci mengenai rencana proyek tersebut. "Mereka baru mengajukan surat persetujuan ke kami untuk kira-kira $ 6-8 miliar untuk investasi kilangnya di situ. Untuk kapasitasnya, saya belum tahu dengan detail," ujar dia dalam konferensi video, Selasa, 9 Juni 2020.

Purbaya mengatakan dalam investasi kilang tersebut, perusahaan Cina itu diperkirakan tidak perlu bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Namun, mereka mesti menggandeng perusahaan energi pelat merah itu untuk penyerapan ke pasar. "Tapi mereka bilang juga bisa ke pasar international, makanya pilihanya di kawasan di Kepulauan Ri, dekat jalur pelayaran internasional."

Ke depannya, kata Purbaya, kementeriannya bakal mengawal ketat invetasi kilang minyak di Tanah Air. Ia menilai tantangan yang menghambat masuknya investasi di bidang tersebut cukup kencang. "Saya menyadari investasi di kilang itu anginnya besar, karena kami berhadapan dengan para mafia minyak. Tapi kalau kita kawal dengan baik, saya yakin ini bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Contoh kasusnya, Ia mengatakan ada salah satu kasus di mana investor masuk berinvestasi di wilayah Batam namun terkendala. "Karena masalah hukum diganggu pemain domestik, selama tujuh tahun tidak bisa jalan," tutur Purbaya. Kasus tersebut sudah sudah hampir putus dan mungkin dalam beberapa bulan ke depan bisa mulai berinvestasi di sana.

Rencana awal, investasi yang akan masuk adalah sekitar US$ 800 juta untuk penyemburan minyak. Kalau proyek tersebut berhasil, perusahaan asal Cina, Cinopec akan berinvestasi kilang di sana.

Pernyataan purbaya juga berkaitan dengan nasib sejumlah inventasi kilang di Tanah Air beberapa waktu ini. Belakangan, sejumlah proyek kilang minyak tak berjalan mulus, misalnya saja pada proyek Kilang Bontang. PT Pertamina (Persero) pun memutuskan menunda pengerjaan lantaran mitra strategis dalam proyek tersebut menyatakan mundur. Adapun mitra terpilih untuk proyek tersebut sebelumnya adalah Overseas Oil and Gas (OOG) LLC.

Tak hanya itu, Pertamina juga ditinggal mitra strategis pada proyek pembangunan kilang hijau atau biorefinary di Cilacap. Kendati demikian, perseroan berencana mempercepat pembangunan kilang hijau atau biorefinary di sana pasca mundurnya Saudi Aramco.

Fenomena tersebut tak luput dari pemantauan Kemenko Marves. Purbaya mengatakan kementeriannya akan melakukan investigasi mengenai persoalan tersebut. "Mengenai investor kilang yang kabur ramai-ramai, kami akan investigasi lebih lanjut," ujar dia.

Purbaya menceritakan pengalamannya mengawal investasi petrokimia dari CPC Taiwan untuk masuk ke Balongan. Kala itu, ia mengawal investasi tersebut sampai perlu terbang ke Taiwan untuk meyakinkan investor untuk masuk. "Jadi investasi dengan Pertamina di bebeapa tempat itu, begitu masuk Kemenko Marves akan kami kawal seperti kami mengawal investasi CPC dari Taiwan di Balongan. Jadi enggak ada yang main-main lagi."

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

7 menit lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

5 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

12 jam lalu

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90), sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

13 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

14 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

19 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

23 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

1 hari lalu

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

2 hari lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya