Bahas Investasi Kilang, Deputi Luhut Ini Singgung Mafia Migas

Rabu, 10 Juni 2020 06:02 WIB

Kilang Minyak

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah tengah mengawal ketat investasi kilang minyak di Tanah Air. Ia menilai tantangan yang menghambat masuknya investasi di bidang tersebut cukup berat.

"Saya menyadari investasi di kilang itu anginnya besar, karena kami berhadapan dengan para mafia minyak. Tapi kalau kita kawal dengan baik, saya yakin ini bisa berjalan dengan baik," ujar Purbaya dalam konferensi video, Selasa, 9 Juni 2020.

Deputi dari Menteri Luhut Binsar Pandjaitan ini mencontohkan salah satu muncul ketika investor hendak berinvestasi di wilayah Batam. "Karena masalah hukum diganggu mafia migas yang merupakan pemain domestik, selama tujuh tahun tidak bisa jalan," tutur Purbaya.

Kasus hukum tersebut, menurut Purbaya, kini sudah hampir putus dan mungkin dalam beberapa bulan ke depan penanam modal bisa mulai berinvestasi di sana. Pada rencana awal, investasi yang akan masuk sekitar US$ 800 juta untuk penyemburan minyak. Kalau proyek tersebut berhasil, perusahaan asal Cina, Sinopec akan berinvestasi kilang di sana.

Pernyataan Purbaya juga berkaitan dengan nasib sejumlah investasi kilang di Tanah Air beberapa waktu. Belakangan sejumlah proyek kilang minyak tak berjalan mulus, misalnya saja pada proyek Kilang Bontang. PT Pertamina (Persero) pun memutuskan menunda pengerjaan lantaran mitra strategis dalam proyek tersebut menyatakan mundur. Adapun mitra terpilih untuk proyek tersebut sebelumnya adalah Overseas Oil and Gas (OOG) LLC.

Tak hanya itu, Pertamina juga ditinggal mitra strategis pada proyek pembangunan kilang hijau atau biorefinary di Cilacap. Kendati demikian, perseroan berencana mempercepat pembangunan kilang hijau atau biorefinary di sana pasca mundurnya Saudi Aramco.

Fenomena tersebut tak luput dari pemantauan Kemenko Maritim dan Investasi. Purbaya mengatakan pihaknya bakal menginvestigasi mengenai persoalan tersebut. "Mengenai investor kilang yang kabur ramai-ramai, kami akan investigasi lebih lanjut," ujar dia.

Purbaya menceritakan pengalamannya mengawal investasi Petrokimia dari CPC Taiwan untuk masuk ke Balongan. Kala itu, ia mengawal investasi tersebut sampai perlu terbang ke Taiwan untuk meyakinkan investor untuk masuk.

"Jadi investasi dengan Pertamina di beberapa tempat itu, begitu masuk Kemenko Marves akan kami kawal seperti kami mengawal investasi CPC dari Taiwan di Balongan. Jadi enggak ada yang main-main lagi," ucap Purbaya.

Apalagi, Purbaya mengatakan ke depannya beberapa investor siap masuk, antara lain pemodal Cina yang bakal menanamkan duitnya US$ 5-6 miliar di Batam. Ada juga investor Abu Dhabi tertarik investasi kilang di juga di Balongan maupun Dumai, serta pengusaha domestik yang juga siap investasi US$ 5-6 miliar. "Saya masih optimistis kita masih bisa menjalankan investasi kalau kita kawal dengan baik," tutur dia.

BISNIS

Berita terkait

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

11 jam lalu

PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite

PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90), sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

16 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

18 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

18 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

19 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

20 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

20 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

22 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

1 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya