New Normal, Pertamina Jamin BBM dan LPG Jawa Bagian Barat Aman
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 9 Juni 2020 10:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Marketing Operation Region III PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi BBM dan LPG untuk wilayah Jawa bagian Barat memasuki masa transisi new normal atau normal baru. Pada masa ini, konsumsi rata-rata mendekati konsumsi harian normal sebelum diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial.
Seiring dengan pergerakan konsumsi BBM, Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami memastikan pasokan BBM di masa transisi ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa bagian Barat. "Kami memastikan stok LPG Pertamina mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Juni 2020.
Dia mengatakan sejak pandemik Covid-19, konsumsi LPG di sektor rumah tangga bergerak variatif. Ada kenaikan LPG subsidi di beberapa wilayah. Namun untuk LPG Non Subsidi cenderung turun terutama di wilayah Jakarta.
Di wilayah MOR III ini, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, pasokan gasoline dan gasoil sangat mencukupi. Ketersediaan stok BBM lebih dari 21 hari, atau diatas ketahanan stok nasional.
Sementara itu, pada konsumsi LPG untuk sektor rumah tangga, yakni produk LPG subsidi 3 kilogram (Kg), Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg, mencapai 7.126 Metric Ton (MT) per hari. Konsumsi ini relatif sama dibandingkan konsumsi pada kondisi normal yaitu 7.150 MT per hari.
Menurutnya, tidak hanya kesiapan BBM dan LPG, ketersediaan pasokan avtur merespons kebutuhan maskapai pesawat udara yang mulai kembali beroperasi juga dalam kondisi aman dengan ketahanan stock 50 hari.
Dia menjelaskan sejak akhir pekan lalu, konsumsi BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, mencapai 23 ribu Kiloliter (KL) per hari. Konsumsi ini masih menunjukkan penurunan sebesar 12 persen dari kondisi normal. Konsumsi normal adalah mengacu pada konsumsi periode Januari – Februari 2020 sekitar 26 ribu KL per hari.
Penurunan konsumsi juga masih terjadi untuk produk gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex), sebesar 9.800 KL per hari atau masih turun 18 persen jika dibandingkan konsumsi normal.
HENDARTYO HANGGI