Devisa Menguat, Rupiah Diprediksi Perkasa di Level Rp 13.600

Selasa, 9 Juni 2020 08:42 WIB

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar di pasar spot pada Selasa, 9 Juni 2020, diprediksi perkasa di level Rp 13.600 dengan rentang resisten Rp 13.900. Posisi mata uang Garuda diproyeksikan menguat 100-200 poin dari penutupan perdagangan Senin sore yang tercatat bertengger di level Rp 13.885 per dolar Amerika Serikat.

"Ini terjadi karena adanya dampak cadangan devisa negara yang mengalami kenaikan cukup signifikan," tutur Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim saat dihubungi Tempo pada Senin petang, 8 Juni 2020.

Pada akhir Mei, cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$ 130,5 miliar. Angka tersebut naik dari cadangan bulan sebelumnya yang hanya mencapai US$ 127,9 miliar.

Ibrahim menerangkan, menjelang reaktivasi kegiatan ekonomi, banyak arus modal asing kembali mengalir ke dalam negeri dan membanjiri pasar obligasi, surat utang negara (SUN), serta valas Indonesia. Kondisi ini pun didorong oleh optimisme investor untuk membenamkan dananya di negara-negara yang aman sesuai dengan rekomendasi dari pemeringkat internasional, yakni Moddys Ratings dan Fich Ratings.

Menurut Ibrahim, dalam jangka pendek, kondisi tersebut bisa menguntungkan bagi Indonesia. Bahkan, rupiah kemungkinan bisa merangkak kuat di level Rp 13.500, hingga Rp 13 ribu.

Sementara itu di saat yang sama, pelemahan dolar Amerika Serikat juga diperkirakan masih terus terjadi. Situasi itu dipicu oleh sentimen politik Negeri Abang Sam yang bergulir hingga hari ini. "Kita harus ingat bahwa saat ini, di Amerika Serikat, masih ada gejolak demonstrasi akibat rasisme," tuturnya.

Dengan situasi tersebut, ia memungkinkan para pelaku pasar akan mengoleksi mata uang rupiah. "Rupiah bisa jadi primadona," katanya. Apalagi, kata Ibrahim, bila stimulus moneter terus-menerus digelontorkan.



Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

1 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya