Utang Jatuh Tempo, Garuda Sempat Ingin Obral Sukuk di Bawah Harga

Selasa, 9 Juni 2020 09:33 WIB

Seorang teknisi memperlihatkan Profil Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru diumumkan saat acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu, 22 Januari 2020. Dalam rapat ini diputuskan Komisaris Utama dijabat Triawan Munaf, dan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sempat memikirkan opsi menjual sukuk di bawah harga asal untuk memenuhi kewajiban perusahaan. Hasil penjualan itu akan dipakai untuk membayar sukuk global senilai US$ 500 juta atau Rp 7,5 triliun yang masa tenggat jatuh pada pada 3 Juni 2020.

"Namun kalau sekali melakukan itu, akan timbul ketidakpercayaan pasar," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam Live Instagram bersama Tempo, Seni petang, 8 Juni 2020.

Dengan pelbagai pertimbangan, akhirnya perseroan memutuskan memilih opsi lainnya untuk mengatasi pembayaran utang di tengah masa sulit. Irfan menyatakan perusahaan mengajukan proposal renegosiasi perpanjangan tenor pembayaran utang kepada pemegang global sukuk hingga 3 tahun.

Proposal tersebut disorongkan pada Mei lalu dan akan diputuskan dalam rapat pemegang sukuk pada 10 Juni mendatang. Irfan meyakinkan 89 persen pemegang sukuk telah menyetujui permohonan Garuda.

Dengan begitu, dia memastikan proposal perpanjangan tenor akan dikabulkan. "Karena persyaratan proposal itu disetujui 75 persen pemegang sukuk, jadi in prinsip diterima," ucapnya.

Kesulitan Garuda dalam membayar kewajibanya dipicu oleh pendapatan perseroan yang turun selama masa pandemi corona berlangsung. Sebab, dengan adanya pembatasan mobilisasi masyarakat, pergerakan penumpang maskapai pelat merah itu telah anjlok hingga 90 persen.

Kondisi ini membuat perusahaan harus menonaktifkan 70 persen armada. Di saat yang sama, perusahaan hanya dapat mengandalkan pendapatan dari penerbangan kargo dan penerbangan pengecualian yang kontribusinya terhadap kas perusahaan belum terlampau signifikan.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya