Kementerian BUMN Beri PTPN Dana Talangan untuk Modal Kerja

Senin, 8 Juni 2020 12:42 WIB

Staf Khusus Kementerian BUMN Bidang Komunikasi Arya Sinulingga saat berbincang dengan awak media di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana memberi bantuan berupa dana talangan senilai Rp 4 triliun untuk PT Perkebunan Nusantara (Persero). Bantuan tersebut bagian dari program penyelamatan ekonomi nasional setelah Covid-19 merebak.

Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga menuturkan dana talangan diberikan sebagai modal kerja untuk PTPN. "Untuk menghidupkan kembali plasma yang ada di PTPN," kata dia, seperti yang dilansir Koran Tempo edisi Senin 8 Juni 2020. Menurut dia banyak kebun plasma, salah satunya plasma sawit yang menghadapi penurunan permintaan ekspor akibat pandemi.

Kondisinya diperparah dengan turunnya harga minyak sawit mentah. Bantuan tersebut diharapkan berimbas pada petani pula.

Arya menyatakan pemberian dana talangan yang disiapkan pemerintah tak berbentuk uang tunai. Melalui kebijakan ini, pemerintah memberikan jaminan kepada lembaga pembiayaan agar perusahaan pelat merah dapat mengambil kredit. Dana dari pihak ketiga itulah yang akan dimanfaatkan BUMN kemudian.

Advertising
Advertising

Penerima dana talangan wajib mengembalikan utangnya. Arya menuturkan pemerintah tengah menggodok mekanismenya, termasuk tenor dan bunga pinjaman. "Setiap BUMN bisa berbeda, tergantung juga dengan kondisi pasar," kata dia.

Arya mengatakan ada empat BUMN lainnya yang akan menerima dana talangan dengan total Rp 19,65 triliun. Alokasi terbesar diberikan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) lantaran perusahaan mengalami penurunan penumpang hingga 95 persen. Bantuan yang disiapkan sebesar Rp 8,5 triliun. Dengan alasan serupa, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapat Rp 3,5 triliun.

Sementara itu bantuan Rp 3 triliun diberikan kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai relaksasi untuk industri hilir dan industri pengguna. Penerima bantuan untuk modal kerja lainnya adalah Perum Perumnas. Dana yang dialokasikan sebesar Rp 650 miliar.

Pemberian dana talangan tersebut, terutama untuk PTPN, menjadi sorotan Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar. Dia mempertanyakan urgensi pemberian dana talangan padahal tersedia opsi untuk menyuntikkan dana melalui Penyertaan Modal Negara. Pasalnya pemerintah memberikan dana talangan bagi Garuda Indonesia dan Krakatau Steel lantaran sahamnya tak sepenuhnya milik negara, berbeda dengan PTPN.

Direktur Utama PTPN III M. Abdul Ghani tak menjawab spesifik saat ditanya mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar dana talangan. Dia hanya memastikan transformasi perusahaan yang sudah berjalan bisa meningkatkan operasi. "Termasuk memastikan pemenuhan seluruh kewajiban perusahaan," katanya.

KHAIRUL ANAM | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

10 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

11 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

9 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

10 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya