Restrukturisasi Kredit Masif, LPS: Sistem Perbankan Normal

Selasa, 2 Juni 2020 10:14 WIB

Logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menyebutkan sistem perbankan dalam kategori normal meski restrukturisasi kredit terus dilakukan secara masif. Dalam catatannya, Indeks Stabilitas Perbankan atau Banking Stability Index (BSI) hingga 18 Mei 2020 berada dalam level 99,56.

Indeks Stabilitas Perbankan atau Banking Stability Index (BSI) dibentuk dari dua komponen yakni tekanan pasar yang mencerminkan likuiditas dan jumlah kredit bermasalah. Komponen kedua, yakni cerminan tekanan antar bank.

Halim menjelaskan besaran BSI itu menunjukkan perbaikan seiring turunnya tekanan pasar atau Market Pressure Index. Hanya saja, BSI memiliki potensi meningkat jika dampak pandemi Covid-19 terus berlanjut.

Apalagi pemburukan tersebut diikuti dengan pemburukan kualitas aset perbankan sehingga memperburuk kinerja integritas dan likuiditas perbankan. "Fundamental perbankan baik itu juga terlihat dari pergerakan indeks stabilitas perbankan atau BSI yang masih berada dalam kataogori normal. Indeks BSI mengalami penurunan," katanya, belum lama ini.

LPS juga memproyeksi tekanan stabilitas sistem keuangan (SSK) akan meningkat. Tekanan ini berasal dari volatilitas kinerja pasar keruangan serta melemahnya risiko kinerja perekonomian dari sisi supply dan demand.

Advertising
Advertising

Per Maret 2020 rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 21,72 persen, Loan to deposit ratio (LDR) 91,92 persen, dan return on asset (ROA) 2,54 persen. Dana pihak ketiga perbankan terutama bank umum mengalami kenaikan pada Maret 2020 sebesar 9,54 persen yoy.

"Langkah pemerintah, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BI (Bank Indonesia), dan LPS diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan memelihara stabilitas sistem keuangan serta membantu perbankan terhindari dari risiko dalam waktu ke depan," kata Halim.

Sementara itu, OJK mencatat restrukturisasi kredit yang dijalankan perbankan hingga 26 Mei 2020 mencapai Rp 458,8,1 triliun. Jumlah ini terdiri dari 4,2 juta nasabah UMKM dan 0,71 juta nasabah non UMKM. Plafond kredit nasabah UMKM yang telah direstrukturisasi mencapai Rp 225,1 triliun, sedangkan nasabah non UMKM mencapai Rp 233,7 triliun.

BISNIS

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

4 jam lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

21 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

1 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

2 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya