Pelatihan Kartu Prakerja Diharapkan Beri Materi Hadapi New Normal

Reporter

Antara

Kamis, 28 Mei 2020 03:25 WIB

Ilustrasi kartu prakerja. prakerja.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang keempat diharapkan bisa memberikan materi bagi para calon pekerja untuk menghadapi situasi new normal akibat pandemi Covid-19.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus yang dihubungi di Jakarta, Rabu, 27 Mei 2020, mengatakan hal itu perlu dilakukan agar materi pelatihan relevan dengan kondisi yang ada saat ini. "Sekarang kan era new normal, sesuaikan sektornya untuk menjawab tantangan di era new normal ini," katanya.

Menurut Heri, pendaftaran gelombang keempat Kartu Prakerja yang ditunda karena masih dilakukannya evaluasi menjadi tanda bahwa pemerintah mendengar berbagai masukan dan kritikan terhadap program tersebut.

Evaluasi juga wajar dilakukan karena pemerintah kemungkinan masih mencari format terbaik dalam program tersebut.

Namun, ia berharap dari masukan yang ada, pendaftaran gelombang keempat Kartu Prakerja bisa menyiasati sejumlah kekurangan di gelombang sebelumnya seperti menutup celah peserta yang hanya mengejar insentif hingga proses seleksi yang lebih tepat sasaran.

"Memang ada beberapa hal yang perlu dievaluasi terkait dengan materi video yang ditawarkan. Dari gelombang sebelumnya kelihatan perilaku peserta, condong minat ke materi apa, sehingga mungkin itu perlu diperbanyak," katanya.

Heri menambahkan perlu ada instrumen untuk memastikan peserta benar-benar mereka yang membutuhkan fasilitas Kartu Pekerja, seperti korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Yang penting basis dan validasi data diperkuat sehingga ini bisa jadi acuan seleksi agar tepat sasaran. Jangan sampai malah yang tidak butuh malah diterima, yang membutuhkan justru sulit mengakses," katanya.

Heri mengatakan perlunya melibatkan dunia usaha dalam program Kartu Prakerja karena pengusaha adalah pihak yang paling tahu apa yang dibutuhkan.

"Alangkah baiknya kalau ada sinergi antara dunia usaha, sektor riil dengan pelatihan yang ditawarkan," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

10 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

41 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

42 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

42 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

43 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

43 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Cara Login Dashboard Prakerja 2024 yang Mudah

51 hari lalu

Cara Login Dashboard Prakerja 2024 yang Mudah

Cara login dashboard Prakerja cukup mudah, yakni dengan memasukkan email dan kata sandi saja. Berikut syarat dan cara daftar Kartu Prakerja 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

55 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

57 hari lalu

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya