Ini Prediksi Fitch Kondisi Perbankan Usai Pandemi Mereda

Minggu, 24 Mei 2020 13:00 WIB

Ilustrasi atau Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memprediksi penyebaran pandemi Covid-19 akan cenderung memacu strategi transformasi digital sejumlah perbankan di wilayah Asia Tenggara.

Tim Fitch Ratings menuliskan pandemi Covid-19 menghasilkan fenomena social distancing. Para pelanggan diperkirakan akan beralih kepada layanan yang lebih nyaman selama krisis.

Fitch mengatakan bank dengan sistem digital yang telah mapan dan maju akan memperoleh keuntungan dari tren tersebut. "Selain itu, perbankan akan memetik manfaat dari potensi peningkatan produktivitas serta penghematan biaya dari cabang-cabang yang ditutup dalam jangka menengah," seperti dalam publikasi Fitch yang dikutip Bisnis.com, Minggu 24 Mei 2020

Lembaga pemeringkat internasional itu mencatat setidaknya banyak bank besar di kawasan Asia Tenggara telah melaporkan lonjakan aktivitas perbankan online atau daring sejak terjadinya pandemi Covid-19. Fitch menjadikan perbankan pelat merah Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebagai salah satu contoh.

Fitch menyebut BBRI melaporkan sekitar 88 pertumbuhan secara year on year (yoy) untuk aktivitas internet banking pada kuartal I/2020. Tren itu juga terjadi untuk bank perbankan besar di Filipina dan Malaysia.

Untuk Singapura, tiga bank besar di negara itu tidak hanya melaporkan kenaikan signifikan dalam transaksi digital tetapi juga pembukaan akun digital. Masyarakat Negeri Singa juga banyak menggunakan platform layanan perencanaan keuangan.

“Kami memperkirakan tren ini akan bertahan bahkan setelah wabah mereda, karena pelanggan yang terbiasa dengan transaksi berbasis tunai dan konter mempertahankan kebiasaan mereka yang baru diadopsi,” tulis Tim Fitch Ratings.

Fitch mengatakan perbankan dipaksa untuk berinovasi lebih cepat atau berisiko tertinggal. Perbankan kecil dengan kemampuan digital di bawah perusahaan sejenis lainnya akan berisiko terhadap perubahan dinamika persaingan.

Lembaga pemeringkat itu meyakini perbankan akan lebih aktif lagi dalam mengejar pertumbuhan melalui saluran digital. Adapun, layanan cabang yang ada kemungkinan akan diarahkan kepada nilai tambah yang lebih tinggi.

“Kami memperkirakan bahwa bank-bank di pasar-pasar utama Asean rata-rata telah meningkatkan pendapatan sebesar 8 persen CAGR selama 2014–2019 sementara jaringan cabang mereka menyusut sebesar 1 persen CAGR,” tulis Fitch Ratings.

Fitch meyakini tingkat adopsi perbankan digital yang secara signifikan lebih tinggi akan membantu lebih banyak bank yang sudah mapan dan maju secara digital untuk memperluas keunggulan kompetitif. Regulator di seluruh wilayah telah memperpanjang tenggat waktu untuk pemberian lisensi bank virtual sebagai hasil dari pandemi, yang kami prediksi juga menyingkirkan bank daring lebih lemah, namun bercita-cita tinggi untuk bersaing memperebutkan lisensi.

“Penantang yang lebih mapan, terutama yang berasal dari latar belakang perbankan nontradisional, akan cenderung menilai kembali strategi bank digital mereka atau memfokuskan waktu mereka untuk mengelola bisnis mereka yang sudah ada,” imbuh Tim Fitch.

Kendati demikian, Fitch menyebut akselerasi tingkat digitalisasi tidak akan berdampak signifikan terhadap peringkat bank dalam waktu dekat. Pasalnya, lingkungan operasi yang lebih lemah memiliki dampak yang lebih nyata dan langsung kepada keuangan pada masa mendatang.

Berita terkait

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

22 menit lalu

BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum atas Kasus Penipuan oleh Mantan Pegawai

BTN berkomitmen menindak tegas setiap pelanggaran hukum dan tidak akan melindungipegawai yang melakukan penipuan dan penggelapan dana

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

4 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

5 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

6 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

7 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

8 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

9 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

12 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

14 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya