Pegawai Hutama Karya di Bawah 45 Tahun Kembali Kerja di Kantor

Jumat, 22 Mei 2020 14:15 WIB

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah menginjak usia 59 tahun pada Minggu, 29 Maret 2020. Hutama Karya telah melalui perjalanan panjang dengan sederet karya monumentalyang pernah digarapnya dari masa ke masa.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) tengah menyiapkan skenario “new normal" atau normal baru di tengah masa pandemi corona. Skenario ini disusun untuk menindaklanjuti terbitnya Surat Edaran Menteri BUMN Nomor 336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.

Berdasarkan skenario tersebut, perseroan akan mengizinkan pegawai di bawah 45 tahun kembali masuk ke kantor pasca-Idul Fitri 1441 Hijriah. Ini merupakan skenario normal baru tahap pertama. Menyusul kebijakan itu, perusahaan menetapkan syarat pegawai yang masuk kantor harus berada dalam kondisi sehat disertai bukti hasil rapid test yang menunjukkan dirinya non-reaktif Covid-19.

“Sebelum kembali bekerja di kantor, seluruh karyawan yang masuk ke kategori diizinkan WFO (Organisasi Kesehatan Dunia) akan kami lakukan rapid test terlebih dulu," tutur Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan, Jumat, 22 Mei 2020.

Jika rapid test menunjukkan hasil non-reakif, pegawai akan diizinkan bekerja. Sedangkan bila hasilnya positif-reaktif, karyawan tersebut akan dikarantina dan diproses untuk melakukan swab test di rumah sakit sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Hutama Karya, tutur Fauzan, akan memfasilitasi kegiatan rapid test.

Adapun skenario normal baru ini disusun untuk menindaklanjuti terbitnya Surat Edaran Menteri BUMN Nomor 336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara. Skenario normal baru akan menjadi panduan karyawan dan segera diimplementasikan.

Fauzan menerangkan, normal baru dijalankan untuk mengembalikan produktivitas serta memulihkam aktivitas ekonomi. Dengan begitu, perusahaan dapat mempercepat penyelesaian proyek yang sedang digarap.

Selain mengizinkan pekerja di bawah 45 tahun bekerja di kantor kembali, Fauzan menerangkan Hutama Karya bakal mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital secara terintegrasi. Sistem ini penting untuk memastikan seluruh proses bisnis konstruksi tetap berjalan di tengah berbagai skenario yang mungkin dihadapi di tengah virus yang masih mewabah.

“Saat ini kami memiliki sistem aplikasi terintgerasi berbasis SAP untuk mendukung proses kerja,” ucap Fauzan.

Dengan teknologi yang ada, perusahaan akan memproses absensi secara online dengan menggunakan aplikasi. Adapun tanda tangan dokumen juga dilakukan secara digital. Sedangkan dari sisi teknisi, perusahaan telah menggunakan Autodesk BIM 360 yang digadang-gadang dapat mengendalikan proyek bangunan sejak fase awal dan mengomunikasikan desain yang dimaksud secara efektif.

"Lalu dari sisi supply chain management, kami juga menggunakan aplikasi berbasis SAP untuk memantau hingga memproses invoice yang masuk dari berbagai rekanan perusahaan," tuturnya.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

19 jam lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

22 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

23 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

2 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

6 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

6 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

7 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya