Bayan Diminta Naikkan Harga Jual Batu Bara

Reporter

Editor

Selasa, 9 September 2008 13:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta :PT Bayan Resources, Tbk akan melakukan negosiasi terhadap harga jual batu bara ke perusahaan listrik negara Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB). Hal ini dikarenakan adanya permintaan dari Dirjen Mineral dan Batu Bara Departemen Pertambangan dan Energi kepada Bayan untuk menaikkan harga jual batu baranya.


''Pemerintah meminta Bayan agar menjual batu bara pada harga US$ 90-an per ton pada kuartal ketiga dan sudah harus naik ke US$ 100-an per ton pada kuartal keempat,'' kata Direktur Independen Bayan Resources, Soedjoko Tirtosoekotjo, Selasa (9/9), di Jakarta.

Permintaan ini, kata Soedjoko, karena pemerintah memandang harga jual batu bara tahun ini yang sebenarnya bisa saja merupakan harga kontrak tahun lalu terlalu rendah dan harganya dipatok tetap. Saat itu memang tidak ada yang menduga harga jual fosil kayu itu bisa setinggi saat ini. Pemerintah sendiri mempunyai jatah 13,5 persen royalti dari penjualan batu bara.

Harga yang dipatok tetap (flat), merugikan saat harga batu bara melonjak tinggi. Pemerintah juga mengusulkan agar harga jual batu bara dengan kontrak satu tahun ada klausul peninjauan setiap tiga bulan. Ini termasuk kontrak penjualan ke TNB Malaysia, Soedjoko mengaku tidak hafal berapa harga dan volume penjualan Bayan ke TNB.

''Ada usaha untuk menyesuaikan dengan peningkatan harga batu bara sekarang,'' kata Soedjoko.

Sementara Sekretaris Perusahaan Bayan Reosurces, Jenny Quantero, belum mau berkomentar mengenai masalah kenaikan harga batu bara Bayan termasuk kontrak ke TNB.

''Kami tak bisa membuka sekarang karena kami menjual batu bara ekpor ke pihak lain. Tunggu bulan Oktober nanti,'' kata Jenny.

Selama kuartal pertama tahun 2008, harga jual batu bara Bayan rata- rata mencapai 55 dolar AS per ton dan sepanjang tahun ini diharapkan bisa mencapai harga rata-rata 76 dolar AS per ton. Bayan selama ini mengekspor seluruh produks batu baranya yang mencapai 4,7 juta ton tahun ini dengan penjualan 7,1 juta ton.

Selain menaikkan harga batu bara, tambahnya, pemerintah juga meminta perusahaan tambang batu bara untuk menerapkan harga jual batu bara dengan formula tertentu yang saat ini sedang dibahas bersama dengan pemerintah dan akan diatur dalam keputusan menteri pertambangan dan energi.

Ia mengatakan, kemungkinan formula harga jual batu bara akan mengacu pada tiga indeks yaitu Indonesian Coal Index (ICI), Barlow Jonker (indeks Australia), dan Newcastle (Australia).

''Dalam pembicaraan terakhir kemungkinan akan menggunakan perhitungan 34 persen ICI, 33 persen Barlow Jonker, dan 33 persen Newcastle. Kita menggunakan tiga indeks saja supaya tidak menyulitkan,'' ujarnya.

Ari Astri Yunita

Berita terkait

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

17 September 2023

Mengenal Apa Itu AMDAL, Tujuan, dan Manfaatnya

AMDAL adalah sebuah kajian tentang dampak lingkungan yang muncul karena aktivitas bisnis. Berikut ini tujuan AMDAL dan manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

30 Juni 2023

Tambah Direksi Baru, PT Merdeka Battery Materials: Untuk Memperkuat Struktur Manajemen

PT Merdeka Battery Materials, Tbk atau MBMA sepakat menambah direksi dan mengangkat Andre Phillip Starkey sebagai direktur.

Baca Selengkapnya

Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara

3 April 2023

Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara

Pihak berwenang Venezuela telah menahan sembilan pejabat dari konglomerat logam milik negara Corporacion Venezolana de Guayana (CVG) dalam penyelidikan korupsi.

Baca Selengkapnya

53 Persen dari Produk Domestik Regional Bruto Kaltim Berasal dari Sektor Pertambangan

13 Februari 2023

53 Persen dari Produk Domestik Regional Bruto Kaltim Berasal dari Sektor Pertambangan

Pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2022.

Baca Selengkapnya

Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB

1 Februari 2023

Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB

Proyek pembangunan smelter AMMAN yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada periode 2022.

Baca Selengkapnya

5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Dilarikan ke Rumah Sakit

18 Desember 2022

5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Dilarikan ke Rumah Sakit

Mereka menuntut Komnas HAM untuk memeriksa dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kepada korban.

Baca Selengkapnya

Proteksi Bahan Baku Mobil Listrik, Kanada Usir Perusahaan Tambang Lithium Cina

7 November 2022

Proteksi Bahan Baku Mobil Listrik, Kanada Usir Perusahaan Tambang Lithium Cina

Ketegangan antara Barat dan Cina meningkat atas kendali sumber lithium, logam tanah jarang, kadmium, dan mineral lain.

Baca Selengkapnya

Usut Pelanggaran Perusahaan Tambang Emas dan Tembaga di Sumbawa, ESDM Bakal Terjunkan Tim

30 Oktober 2022

Usut Pelanggaran Perusahaan Tambang Emas dan Tembaga di Sumbawa, ESDM Bakal Terjunkan Tim

Perusahaan yang mengoperasikan 25 ribu hektare tambang emas dan tembaga di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, diduga melakukan sejumlah pelanggaran.

Baca Selengkapnya

PT Tambang Mas Sangihe Tetap akan Eksplorasi Meski Izin Operasional Dibatalkan

11 September 2022

PT Tambang Mas Sangihe Tetap akan Eksplorasi Meski Izin Operasional Dibatalkan

Posisi PT TMS secara hukum dinilai sudah ilegal. PT TMS diminta menghentikan segala aktivitasnya di area konsesi tambang.

Baca Selengkapnya

Jokowi ke Grasberg, Bakal Luncurkan 5G Mining Kerjasama Telkom - Freeport

1 September 2022

Jokowi ke Grasberg, Bakal Luncurkan 5G Mining Kerjasama Telkom - Freeport

Jokowi sudah menyampaikan bahwa hari ini dirinya akan melihat pengelolaan pertambangan dengan menggunakan teknologi 5G mining tersebut.

Baca Selengkapnya