Produksi Batu Bara Adaro Energy Naik 5 Persen

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 19 Mei 2020 13:07 WIB

PT Adaro Energy Tbk (Adaro).

TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) (AE) mengumumkan kinerja keuangannya untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2020 (1Q20) dengan mencatat kenaikan sebesar 5 persen untuk volume produksi batu bara secara year-over-year (y-o-y).

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, 19 Mei 2020, mengatakan kinerja di kuartal pertama merupakan refleksi keunggulan operasional aset batu bara yang utama dengan tercapainya volume produksi yang tinggi di tengah kondisi pasar yang sulit.

Pasar batu bara yang lemah semakin terpukul dengan adanya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas bisnis maupun industri demi mengurangi penularan penyakit ini.

"Pada waktu yang penuh tantangan bagi ekonomi dan pasar batu bara global ini, kami senantiasa meningkatkan efisiensi, memastikan disiplin pengeluaran dan menjaga posisi keuangan yang sehat. Di saat yang sama, kami harus melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan untuk menjaga operasi yang aman dan andal," katanya.

Adaro Energy mencatat pendapatan sebesar US$ 750 juta pada 1Q20, atau turun 11 persen dari periode yang sama 2019, terutama karena penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 17 persen. Harga batu bara yang lemah semakin tertekan oleh penurunan permintaan akibat melemahnya ekonomi
global karena penerapan lockdown terkait Covid-19.

Kedua segmen batu bara termal dan metalurgi di operasi pertambangan batu bara AE terdampak oleh hal ini seiring penurunan harga batu bara global. Namun di tengah kondisi pasar yang sulit, volume produksi AE masih meningkat sebesar 5 persen perbandingan tahun ke tahun menjadi 14,41 juta ton sementara volume penjualan naik 8 persen (y-o-y) menjadi 14,39 juta ton pada 1Q20 dengan dukungan permintaan dan operasi yang baik.

Harga batu bara yang lemah semakin tertekan oleh penurunan permintaan akibat melemahnya ekonomi global karena penerapan lockdown terkait Covid-19. Kedua segmen batu bara termal dan metalurgi di operasi pertambangan batu bara AE terdampak oleh hal ini seiring penurunan harga batu bara global.

Namun di tengah kondisi pasar yang sulit, volume produksi Adaro Energy masih meningkat sebesar 5 persen (y-o-y) menjadi 14,41 juta ton sementara volume penjualan naik 8 persen (y-o-y) menjadi 14,39 juta ton pada 1Q20 dengan dukungan permintaan dan operasi yang baik.

ANTARA

Berita terkait

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

13 jam lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

1 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

2 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

5 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

6 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya