Laba Bersih Naik 48 Persen, BTPN Kantangi Rp 752 Miliar

Selasa, 19 Mei 2020 10:14 WIB

Layanan di Bank BTPN.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk. mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2020. Hal ini tercermin dari raihan laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) yang mencapai Rp752 miliar atau meningkat sebesar 48 persen secara tahunan. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp507 miliar.

Seiring dengan raihan laba tersebut, penyaluran kredit BTPN juga tumbuh 12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp139,8 triliun pada akhir Maret 2019 menjadi Rp157 triliun pada akhir Maret 2020.

Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan penyaluran kredit dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas. Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) tercatat relatif rendah, yaitu 0,97 persen (gross).

“Dengan situasi perekonomian global yang tidak menentu, ditambah perkembangan terkini penyebaran Covid-19, kami tetap berusaha mempertahankan kinerja bank tetap positif. Hal ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung perekonomian Indonesia,” katanya dalam siaran pers Bank BTPN, Selasa 19 Mei 2020.

Dia memaparkan penyaluran kredit salah satunya ditopang segmen korporasi yang mencapai Rp92 triliun. Dalam melayani kelompok nasabah ini, perseroan fokus menyalurkan pembiayaan melalui sejumlah sindikasi untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan, serta infrastruktur.

Selain itu, Bank BTPN juga memberikan pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, badan usaha milik negara (BUMN), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor.

Advertising
Advertising

“Pembiayaan segmen korporasi menunjukkan komitmen jangka panjang kami dan pemegang saham pengendali Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dalam mewujudkan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” kata Ongki.

Di samping itu, penyaluran kredit juga ditopang segmen kredit usaha kecil dan menengah, komersial, serta kelompok prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah.

Untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan kredit, Bank BTPN menghimpun pendanaan senilai Rp161,2 triliun sampai akhir kuartal I-2020, meningkat 3 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Jumlah tersebut terdiri dari dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp97,1 triliun, pinjaman pihak lain Rp57 triliun, serta pinjaman subordinasi senilai Rp7,1 triliun.

Dari total DPK, perseroan mampu meningkatkan porsi current account savings account (CASA) menjadi 29 persen pada kuartal I-2020, lebih tinggi dibandingkan porsi pada kuartal I-2019 yang sebesar 21 persen.

“Pertumbuhan CASA memberikan dampak positif terhadap biaya dana. Selain membuat kami lebih kompetitif, kenaikan CASA juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk simpanan yang kami tawarkan, termasuk layanan solusi life finance Jenius,” kata Ongki.

Hingga akhir Maret 2020, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai lebih dari 2,5 juta nasabah bank, tumbuh 85 persen dari akhir Maret 2019 yang sebanyak 1,4 juta nasabah.

Adapun, jumlah simpanan (funding) melalui Jenius mencapai Rp8,3 triliun. Data ini menunjukkan inovasi digital Bank BTPN mulai membuahkan hasil. Masyarakat juga semakin terbiasa menggunakan produk dan layanan digital.

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

19 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

20 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

4 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

6 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

11 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya