Okupansi Rendah, Cerita Kereta KAI Pernah Diisi Satu Penumpang

Senin, 18 Mei 2020 07:35 WIB

Suasana sepi di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat, 24 April 2020. PT KAI memberhentikan sementara perjalanan kereta api jarak jauh dari tanggal 24-30 April dikarenakan pemerintah telah menetapkan larangan mudik guna memutus penyebaran Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan penumpang terbatas tak begitu diminati sepekan setelah beroperasi. Okupansi sejumlah moda tidak mencapai kapasitas maksimal.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengoperasikan Kereta Luar Biasa sejak 12 Mei 2020 mengurangi jumlah kereta penumpang setelah dua hari berjalan. KAI hanya mengoperasikan satu gerbong eksekutif dan ekonomi premium dalam satu rangkaian dari sebelumnya mencapai 8 gerbong. Kapasitas total yang tersedia sejak 14 Mei 2020 hanya 66 tempat duduk dalam setiap perjalanan.

Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan okupansi pada dua hari pertama kurang dari 10 persen dari total kapasitas kereta. "Pernah juga kami membawa hanya satu penumpang," katanya, Ahad 19 Mei 2020.

Perusahaan juga mengurangi frekuensi perjalanan sejak 15 Mei 2020. Kereta dari Surabaya menuju Jakarta hanya dioperasikan setiap tanggal genap. Sementara kereta dari arah Jakarta dan Bandung menuju Surabaya dioperasikan pada setiap tanggal ganjil.

Advertising
Advertising

Joni menyatakan rendahnya okupansi dipicu ketatnya persyaratan untuk bepergian menggunakan kereta api. Dia mencatat terdapat 214 calon penumpang yang gagal mendapatkan tiket. Permohonan pembelian tiket calon penumpang tersebut ditolak oleh Posko Satuan Tugas karena tak memenuhi syarat.

Meskipun jumlah okupansi kereta rendah, Joni menyatakan terdapat tren kenaikan penumpang dalam beberapa hari terakhir. "Walau tidak signifikan juga," ujarnya. Hingga kemarin pagi, terdapat 787 tiket yang dijual KAI.

Kondisi serupa juga terjadi pada moda angkutan penyebrangan. "Jumlah penumpang pejalan kaki dan kendaraan pribadi hanya 6 persen dari total kapasitas," ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi.

Sebelum diizinkan beroperasi secara terbatas, ASDP mengalami penurunan penumpang pejalan kaki hingga 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga Maret, penumpang kategori ini hanya 191 ribu sementara pada periode yang sama tahun lalu mencapai 248 ribu. Sementara kendaraan pribadi turun 2 persen dari 618 ribu pada awal 2019 menjadi 606 ribu pada tahun ini.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan pengoperasian kendaraan umum dibatasi untuk penumpang khusus yaitu mereka yang bepergian untuk keperluan penanganan Covid-19. Setiap calon penumpang wajib menunjukkan surat tugas dari instansi terkait. Orang yang bepergian pun harus melampirkan surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan. "Mereka juga harus menunjukkan bukti tiket pergi dan pulang," ujarnya.

Pengecualian ini, menurut Doni, dipicu kegiatan penanganan Covid-19 yang terhambat di lapangan. Dia mencontohkan sulitnya distribusi alat-alat kesehatan akibat pembatasan kegiatan perjalanan. Mobilitas tenaga kesehatan pun terganggu karena kesulitan menemukan moda transportasi.

Berita terkait

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

1 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

2 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

2 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

4 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

6 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya