Ikagi: 400 Pramugari dan Pramugara Garuda Dirumahkan Tanpa Gaji

Minggu, 17 Mei 2020 12:14 WIB

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 400 pramugari dan pramugara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang berstatus kontrak alias Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dikabarkan telah dirumahkan sementara sejak 15 Mei 2020. Informasi tersebut diterima Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) dari manajemen perusahaan.

“Tidak diberikan gaji dan uang terbang,” kata Ketua Ikagi Zaenal Muttaqin saat dihubungi Tempo, di Jakarta, Ahad, 17 Mei 2020. Adapun fasilitas yang masih diberikan yaitu fasilitas kesehatan InHealth dan BPJS Kesehatan, serta konsesi terbang.

Menurut Zaenal, kebijakan ini diambil karena kondisi keuangan perusahaan yang terkena dampak Covid-19. Namun, kebijakan ini hanya disampaikan perusahaan kepada Ikagi secara informal. “Bukan kesepakatan,” kata dia.

Selain itu, Zaenal mengatakan kebijakan ini bersifat sukarela untuk waktu 3 bulan lamanya. Artinya, pramugari bisa menolak kebijakan tersebut.

Tempo mencoba mengklarifikasi ke pihak Garuda Indonesia. Pihak Humas Garuda Indonesia mengatakan akan mengecek hal tersebut terlebih dahulu. “Sebentar ya,” kata External Communications Manager Garuda Indonesia, Dicky Irchamsyah.

Advertising
Advertising

Adapun sebelumnya, Garuda Indonesia juga sudah memutuskan untuk memotong gaji 25 ribu pegawainya yang bersifat penundaan di tengah hantaman pandemi virus Corona alias Covid-19. Selanjutnya, BUMN ini juga menjadwalkan ulang pembayaran insentif tahunan dan tunjangan kepegawaian lainnya.

Langkah itu dilakukan untuk mempertahankan perusahaan di tengah pukulan wabah yang menyebabkan arus keuangan perseroan seret. "Tentu kami melakukan efisiensi produksi penundaan pembayaran gaji karyawan direksi, insentif tahunan tunjangan-tunjangan dan penunjang,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI secara virtual, Rabu, 29 April 2020.

Pandemi Corona yang memukul industri penerbangan juga dirasakan oleh maskapai Lion Air. Lion Air Group sebelumnya menyatakan mulai meliburkan karyawannya tanpa diberi gaji untuk menekan beban menghadapi pandemi virus corona yang membuat operasional pesawat turun drastis.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala mengatakan pandemi virus corona atau Covid-19 ini menyebabkan banyak rute domestik dan internasional tidak beroperasi. Dengan demikian, produktivitas perusahaan utama melalui pelayanan penerbangan menurun signifikan.

Walhasil pemasukan Lion Air menurun, walaupun dia tak ingin merinci mengenai seberapa besar penurunan pendapatan tersebut. "Akibat produksi menurun, sebagai salah satu upaya mengurangi beban perusahaan, maka kami menawarkan kepada karyawan termasuk pilot untuk cuti di luar tanggungan perusahaan secara sukarela," ujar Danang Senin, 20 April 2020.

BISNIS

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

4 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

6 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

7 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

10 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya