KSSK: Beberapa Indikator Sektor Keuangan Masih Positif

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 Mei 2020 14:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri), Kedua Ojk Wimboh Santoso (kedua kanan), dan materi Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) memberikan keterangan terkait Stimulus kedua penanganan Dampak Covid-19 di kantor Kemenko Perekonomian,Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. TEMPO/Sintia Nurmiza

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah menggelar rapat berkala untuk kedua kalinya pada 2020 ini. Dalam rapat pada 30 April 2020, KSSK menyimpulkan stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga, meski sudah memasuki level waspada.

“Beberapa indikator intermediasi sektor jasa keuangan yang membukukan kinerja positif dan profil risiko industri jasa keuangan tetap terkendali,” kata anggota KSSK yang juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso pada konferensi pers di Jakarta, Senin, 11 Mei 2020.

Dalam keterangannya, KSSK pun merinci sejumlah indikator hasil penilaian yang dilakukan. Pertama, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mengalami penurunan, namun masih cukup tinggi. CAR pada Maret 2020 sebesar 21,72 persen, lebih rendah pada posisi Desember 2019 yang sebesar 23,31 persen.

Kedua, risiko kredit macet (Non Performing Loan/NPL) gross sedikit meningkat, namun masih terjaga. NPL pada Maret 2020 berada di posisi 2,77 persen, lebih tinggi dari Desember 2019: yang sebesar 2,53 persen.

Ketiga, Indikator kecukupan likuiditas juga menunjukkan kondisi yang cukup baik. Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) per 22 April 2020 mencapai 22,36 persen, lebih tinggi dari posisi Desember 2019 yang sebesar 20,86 persen. “Masih berada di atas threshold,” kata Wimboh.

Advertising
Advertising

Keempat, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan hingga Maret 2020 masih didukung ketahanan perbankan, likuiditas, dan stabilitas pasar uang. Kredit perbankan tumbuh sebesar 7,95 persen yoy. Lebih tinggi dari Desember 2019 yang sebesar 6,08 persen (yoy).

Kelima, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9,54 persen yoy, lebih tinggi dari Desember 2019 yang sebesar 6,54 persen yoy. Akan tetapi, Piutang Perusahaan Pembiayaan sedikit termoderasi namun tumbuh sebesar 2,49 persen yoy, lebih tinggi dari Desember 2019 yang berada di angk 3,66 persen yoy.

Selain itu, volatilitas global sudah mulai mereda di bulan April 2020. Salah satunya karena perekonomian Cina mulai menunjukkan pemulihan seiring penurunan tingkat penyebaran Covid-19, setelah mengalami kontraksi cukup dalam pada triwulan I 2020.

Selain itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) Tiongkok sudah mulai meningkat di bulan Maret 2020 seiring dengan mulai dibukanya kembali berbagai aktivitas ekonomi. Sehingga, volatilitas global pun mulai menurun, dibarengi dengan kebijakan penanganan yang baik, membantu perbaikan kondisi pasar finansial domestik, dengan meredanya gejolak pasar finansial di akhir April.

Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, serta yield obligasi selama bulan Maret 2020 mulai mereda di bulan April 2020. Per 30 April 2020, Rupiah menguat sebesar 10,21 persen dibandingkan 23 Maret 2020 didukung oleh global bonds issuance pemerintah sebesar US$ 4,3 miliar pada 7 April 2020 dan perbaikan sentimen global terhadap negara berkembang.

Meskipun volatilitas sektor keuangan mulai mereda, namun ketidakpastian masih cukup tinggi. Sebab, penyelesaian Covid-19 masih belum dapat dipastikan. Harga komoditas, terutama harga minyak mentah, pun masih bergejolak. Bahkan aktivitas ekonomi diproyeksikan masih terjadi akan memburuk.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

9 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

10 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

14 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

14 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

14 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya