Atasi Dampak Corona, Kemenkeu Bidik Pinjaman Multilateral 105 T

Jumat, 8 Mei 2020 15:02 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan menargetkan bisa mendapat pinjaman dari lembaga multilateral sebesar US$ 7 miliar atau Rp 105 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS), untuk menambal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun ini. Tahun ini, defisit anggaran pemerintah diperkirakan melebar ke kisaran 5 persen PDB untuk menanggulangi Virus Corona alias Covid-19.

"Itu masih di-work out detailnya, namun kami perkirakan bisa mengumpulkan US$ 7 miliar dan menopang menutupi kemampuan pembiayaan kita," ujar Luky dalam konferensi video, Jumat, 8 Mei 2020.

Utang itu salah satunya diperkirakan datang dari Asian Development Bank dengan skema coutercyclical support facility. Dengan fasilitas itu, diperkirakan pemerintah akan mendapat sokongan dana dari ADB sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 22,5 triliun.

"Kapan dicairkan, mudah-mudahan pada bulan Mei dan Juni 2020," ujar Luky. Selain ADB, pemerintah juga menjalin komunikasi dengan menjangkau menarik komitmen lembaga lain seperti Bank Dunia, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Islamic Development Bank, dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Pinjaman-pinjaman itu rencananya berbentuk bantuan pembiayaan dan bukan bantuan proyek."Pinjaman project dengan adanya pyhisical distancing enggak bisa dieksekusi," tutur Luky. Ia mengatakan realisasi pinjaman itu membutuhkan waktu karena memerlukan negosiasi dan persetujuan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Kemenkeu Riko Amir mengatakan pinjaman dari mitra bilateral dan multilateral diambil setelah pemerintah melakukan optimalisasi sumber pembiayaan utang dan non-utang.

Optimalisasi sumber pembiayaan utang dan non-utang itu misalnya dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) senilai Rp 70,64 triliun. Riko mengatakan ada kenaikan pemanfaatan saldo tersebut dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang rata-rata Rp 15 triliun. Selain itu, pemerintah juga akan memanfaatkan pos dana abadi pemerintah dan dana badan layanan umum.

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

9 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

10 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

10 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

11 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

12 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya