Bantah 13 Juta Akun Bocor, Bukalapak: Data Aman

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 6 Mei 2020 15:29 WIB

Suasana muka kantor Bukalapak di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019. Kantor ini merupakan markas besar Bukalapak.com, salah satu situs belanja online Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukalapak membantah platformnya kembali diretas oleh orang tak bertanggung jawab sehingga data 13 juta data pribadi penggunanya bocor. Startup e-commerce ini menjamin tidak ada kebocoran data sehingga data konsumen masih terjaga dengan aman.

“Kami sangat menyadari bahwa risiko cyber securitydapat mengancam siapa saja. Di Bukalapak, keamanan user data adalah prioritas utama kami, sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data pribadi pengguna tidak disalahgunakan," kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, dalam keterangan tertulis, Rabu 6 Mei 2020.

Baru-baru ini, seorang peretas di situs Raid Forums mengklaim berhasil melakukan peretasan 13 juta data pelanggan Bukalapak dan menjual ke situs gelap atau dark web. Hal itu pun dibantah Bukalapak, meski mengakui sempat mengalami percobaan peretasan pada awal tahun 2019.

Oleh karena itu, Rachmat mengatakan, pihaknya terus berusaha meningkatkan keamanan siber secara menyeluruh. Dia menuturkan, Bukalapak juga selalu memperbaharui sistem pengamanannya mulai dari sisi infrastruktur, keahlian dan juga budaya perusahaannya. "Selain itu, kami juga terus mengingatkan para pengguna untuk lebih aktif mengambil langkah-langkah pengamanan," ucapnya.

Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, Bukalapak saat ini telah menerapkan sistem berlapis dalam sistem kemanan sibernya. Mulai dari penerimaan data pengguna, pihaknya menggunakan metode https sehingga data yang masuk tidak mudah diretas.

<!--more-->

Lalu pada saat penyimpanan, Bukalapak menggunakan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapis. Selanjutnya, saat penggunaan dan pengolahan data, pihaknya secara ketat memantau jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekamsecara baik.

"Untuk data-data yang sensitif seperti KTP, kami simpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapusuntuk melindungi privasi user kami," tutur Rachmat.

Bukalapak pun selalu mengimbau kepada seluruh penggunanya untuk melakukan langkah-langkah preventif sebagai pencegahan kebocoran data. Pihaknya menyarankan pengguna mengganti password secara berkala, lalu mengaktifkan verifikasi 2 langkah kepada akunnya, lebih berhati-hati terhadap phishing, memperbarui data diri secara berkala, dan selalu pastikan laman yang dikunjungi adalah situs resmi.

Sebelumnya, Tokopedia dikabarkan telah mengalami peretasan yang membuat data 91 juta penggunanya bocor. Kebocoran data ini saat ini tengah diivestigasi Tokopedia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).


EKO WAHYUDI

Berita terkait

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

3 jam lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

4 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

10 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

10 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

10 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

15 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

17 hari lalu

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.

Baca Selengkapnya