Di samping itu, berkaca dari kasus Tokopedia, Sukamto meminta semua pihak, mulai dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, hingga perusahaan yang mengelola data pribadi dan masyarakat pengguna internet agar meningkatkan kewaspadaan siber. Untuk itu, para pengelola data pribadi baik lembaga publik maupun perusahaan swasta, harus dapat memberi jaminan keamanan data penggunanya. Sistem keamanan siber mereka harus selalu diupdate dan menggunakan teknologi terbaik.
Saat ini, Tokopedia telah menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menginvestigasi kasus kebocoran data yang dialami platformnya, Sabtu lalu. Kala itu, dikabarkan sekitar 91 juta data pengguna platform jual beli itu bocor dan diperjualbelikan di situs gelap.
"Kami terus bekerja sama erat dengan para mitra strategis, antara lain Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dalam rangka melakukan investigasi menyeluruh, sekaligus meningkatkan sistem keamanan, untuk menjaga kepercayaan pengguna," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, dalam keterangan tertulis, Senin.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada hari ini telah menggelar rapat virtual bersama Tokopedia dan Badan Siber dan Sandi Negara terkait peretasan data di platform jual beli online tersebut. "Kami akan memastikan setiap upaya peretasan data akan ditindaklanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-commerce," ujar Menteri Kominfo Johnny G Plate.