APD untuk Tenaga Medis Langka, Jambi Impor dari Cina

Selasa, 5 Mei 2020 15:47 WIB

Seorang guru mencoba baju alat pelindung diri (APD) yang telah jadi di SMK Negeri 3 Klaten, Jawa Tengah, Kamis, 2 April 2020. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah daerah masih mengeluhkan keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19. Keluhan muncul pada ketersediaan APD level 3, yaitu untuk tenaga medis yang langsung menangani pasien positif Covid-19.

“Saat ini level 3 tidak bisa kami penuhi,” kata Walikota Jambi Syarif Fasha dalam webinar Katadata di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020. Sementara, kata dia, APD level 1 dan 2 masih bisa diproduksi dengan UMKM setempat.

Akibat kondisi ini, Pemerintah Kota Jambi sudah mencoba mengimpor APD dari Cina. Namun, APD tersebut masih harus dikarantina selama dua minggu sehingga belum bisa digunakan. “Sehingga masih terkendala,” kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bidang Pembangunan ini.

Sebelumnya, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) juga sudah mendata kelangkaan APD ini bersama dengan Solidaritas Berantas Covid-19. Dari data yang dikumpulkan, kebutuhan APD hingga 27 April mencapai 3,79 juta. Sementara, ketersediaan hanya mencapai 1,36 juta.

Di sejumlah daerah, kondisi pun berbeda-beda. Di Jakarta misalnya, gap yang terjadi tidak terlalu besar. Dari kebutuhan 243 ribu APD, ketersediaan mencapai 238 ribu.Tapi di daerah seperti Sumatera Utara, dari 224 ribu kebutuhan, hanya ada 46 ribu ketersediaan.

Advertising
Advertising

Keluhan tak hanya disampaikan oleh Walikota Jambi, tapi juga Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk. Menurut dia, pembelian APD level 3 memiliki banyak kendala. “Ada uang belum tentu ada barangnya,” kata dia.

Berbagai keluhan ini pun justru datang ketika jumlah kasus di daerah meningkat. Informasi ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu. Dari informasi BNPB, Sri Mulyani menyebut kasus di Jakarta mulai turun, tapi di luar Jakarta justru meningkat.

Menanggapi situasi ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan ratusan UMKM kini telah banting setir untuk memproduksi APD. “Sudah ada 100 UMKM yang dikurasi, tinggal nunggu 300 lagi,” kata dia.

Teten pun berjanji akan membantu UMKM agar bisa mendapatkan bahan baku. Selain itu, Ia berkomitmen menghubungkan UMKM ini dengan para pembali yang akan membeli APD produksi mereka.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

2 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

4 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

4 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

4 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

4 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

4 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

4 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

7 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya