Tak Turunkan Harga BBM, ESDM: Harga Minyak Dunia Belum Stabil

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 4 Mei 2020 13:33 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan sambutan saat pembukaan Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa, 26 Oktober 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan pemerintah masih belum menurunkan harga BBM lantaran berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah kondisi harga minyak mentah yang belakangan ini masih berfluktuasi.

"Pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun," ujar Arifin dalam rapat bersama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 4 Mei 2020.

Saat ini, harga minyak brent terpantau pada level US$ 25,96 per barel, sementara minyak mentah WTI US$ 18,37 per barel. Sedangkan, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, nilai tukar rupiah pada 4 Mei 2020 berada pada Rp 15.073 per dolar AS.

Arifin mengatakan masih memantau kondisi anjloknya harga minyak saat ini. Biasanya, meskipun harga minyak mentah kerap anjlok setiap ada krisis, dalam tiga bulan kondisi bisa kembali normal.

Kondisi tersebut terjadi, misalnya, saat krisis 2008 lalu. Kala itu, harga minyak mentah anjlok ke US$ 38 per barel. Namun, tidak lama kemudian harga naik ke US$ 70 per barel. Kondisi serupa terjadi saat krisis Iran 2019 lalu yang harganya bisa pulih dalam kisaran tiga bulan.

Saat ini, harga minyak mentah anjlok lantaran beberapa faktor, antara lain perang harga antara produsen minyak, ditambah dengan rendahnya permintaan minyak dunia akibat wabah Virus Corona alias COVID-19. "Bahkan WTI sampai minus karena enggak ada demand dan storage penuh. Ini hanya terjadi lonjakan sementara dan bisa stabil lagi," kata Arifin.

Belakangan, rapat OPEC yang diikuti juga oleh perwakilan negara G-20 telah menyepakati penurunan kapasitas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari mulai Mei sampai Juni 2020, sementara pada Juli hingga Desember 2020 direncanakan pemangkasan hampir 8 juta barel per hari, serta pemotongan 6 juta barel per hari pada 2021-2022. "Jadi kami masih monitor kesepakatan penurunan itu terutama yang 9,7 juta barel yang berlaku Mei," kata Arifin.

Di sisi lain, Arifin mengatakan harga bahan bakar minyak umum di Tanah Air sudah turun dua kali pada tahun ini. Sehingga, kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan pemerintah mempertahankan harga BBM di tengah anjloknya harga minyak belakangan ini.

"Harga Jenis BBM Umum (JBU) telah mengalami penurunan sebanyak 2 kali di tahun 2020 pada bulan Januari dan Februari, dengan tingkat penurunan yang cukup signifikan," ujar Arifin.

Pada Januari 2020, Arifin mengatakan penurunan harga berkisar Rp 300 - Rp 1.750 per liter. Penurunan itu terjadi pada produk bensi RON 92, RON 95, RON 98, serta Solar CN 48 dan CN 51. Penurunan juga terjadi pada Februari dengan nilai kisaran Rp 50 - Rp 300 per liter. Kala itu, koreksi harga terjadi hanya untuk bensin RON 92, RON 95, dan RON 98.

"Pada Februari dilakukan penurunan karena sudah ada indikasi indeks gasoline yang bergerak turun," kata Arifin. Di samping itu, Arifin mengklaim harga BBM di Indonesia masih termasuk salah satu yang termurah dibanding dengan beberapa negara di ASEAN.

Berdasarkan pantauan Kementerian ESDM pada bulan April, harga bensin rata-rata Indonesia berada pada peringkat empat terendah dari sembilan negara. Harga bensin di Indonesia Indonesia tercatat masih lebih mahal dari Vietnam, Myanmar, dan Malaysia. Sementara pada solar, harga Indonesia tergolong tinggi dan berada di peringkat tiga tertinggi. Harga solar termahal terdapat di Singapura dan Laos.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Menghitung Cadangan Migas Kita, Menteri ESDM Optimistis Masih Berperan Hingga 2060

1 hari lalu

Menghitung Cadangan Migas Kita, Menteri ESDM Optimistis Masih Berperan Hingga 2060

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa sektor migas masih berperan penting, meskipun dunia berkomitmen untuk melakukan transisi energi bersih,

Baca Selengkapnya

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

1 hari lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus usai Temukan Potensi Raksasa di South Andaman

1 hari lalu

Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus usai Temukan Potensi Raksasa di South Andaman

Pemerintah menemukan potensi migas di Indonesia Bagian Barat, yakni South Andaman, North Sumatera Basin, South Sumatera Basin, dan North Java Basin

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

2 hari lalu

Menteri ESDM: Revisi PP Minerba Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Revisi PP Minerba No. 96 Tahun 2021 ini memungkinkan Pemerintah Indonesia bisa menjadi pemilik saham terbesar perusahaan tambang PT Freeport Indonesia yakni sebesar 61 persen. Pemerintah juga merancang pembagian izin usaha pertambangan (IUP) bagi ormas keagamaan melalui ini.

Baca Selengkapnya

Anak Usaha Petronas Perpanjang Kontrak WK Ketapang dan Bobara, Total Komitmen Eksplorasi US$ 6,92 Juta

3 hari lalu

Anak Usaha Petronas Perpanjang Kontrak WK Ketapang dan Bobara, Total Komitmen Eksplorasi US$ 6,92 Juta

Perusahaan migas PC Ketapang II Ltd, anak usaha Petronas teken kontrak perpanjangan untuk WK Ketapang dan WK Bobara

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Pemprov Maluku dalam Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba

3 hari lalu

KPK Geledah Kantor ESDM dan PTSP Pemprov Maluku dalam Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba

KPK menggeledah dua lokasi di Maluku perihal penyidikan perkara dugaan TPPU dengan tersangka eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

5 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

6 hari lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

7 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya