Berhemat, Angkasa Pura II Sementara Tak Operasikan Sky Train

Senin, 4 Mei 2020 08:58 WIB

Terminal Skytrain Bandara Soekarno Hatta, salah satu proyek yang digarap oleh PT Utomodeck Metal Works untuk pemasangan atap baja lengkung tanpa sambungan, Tangerang, Banten, Rabu, 3 Januari 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) tengah melakukan penghematan biaya operasional di 19 bandara yang dikelola perusahaan di tengah pandemi virus Corona. Director of Engineering Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan salah satu bentuk penghematan yang dilakukan adalah menonaktifkan kereta layang atau Skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Penghematan salah satu kunci dalam merespons tantangan Covid-19. Bandara Angkasa Pura II saat ini beroperasi dengan lebih sederhana dibandingkan kondisi normal, menyesuaikan juga dengan traffic penumpang dan penerbangan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad, 3 Mei 2020.

Dengan disetopnya Skytrain, perseroan kini memaksimalkan pemanfaatan shuttle bus sebagai transportasi publik antar-terminal. Selain itu, upaya yang dilakukan untuk menghemat biaya operasional adalah menutup Transit Oriented Development (TOD). Tak hanya untuk menghemat biaya, langkah ini diharapkan dapat mendukung gerakan jaga jarak fisik alias physical distansing.

Kemudian, penghematan dari sisi lain adalah mengurangi penggunaan fasilitas nonprioritas, seperti penyejuk udara. Adapun secara umum, dengan penonaktifan sementara sejumlah layanan tersebut, Angkasa Pura II telah menghemat penggunaan listrik hingga 46 persen di seluruh bandaranya.

Di samping listrik, bandara Angkasa Pura II telah melakukan penghematan penggunaan air bersih hingga 60. "Bandara juga menghemat penggunaan kendaraan operasional di kawasan bandara, baik di sisi udara maupun di sisi darat," tuturnya.

Sedangkan dari sisi caputal expenditure atau capex, perseroan mengetatkan sejumlah pos belanja. Dalam rencana kegiatan perusahaan, capex hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang dinilai sangat dibutuhkan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi saat ini.

Penghematan capex ini juga mencakup porsi yang sebelumnya direncanakan untuk pengembangan di bandara-bandara kerja sama pemanfaatan barang milik negara (KSP BMN). Di antaranya Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya).

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

15 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

17 jam lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

3 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya