Data Pengguna Diduga Bocor, Tokopedia: Password Terlindungi

Minggu, 3 Mei 2020 12:37 WIB

tokopedia

TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia memastikan kata sandi atau password pengguna platformnya terlindungi, meskipun ada upaya pencurian data baru-baru ini. Belakangan, beredar kabar basis data 15 juta pengguna platform jual beli online tersebut bocor di dunia maya.

"Kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia, namun Tokopedia memastikan, informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 3 Mei 2020.

Nuraini mengatakan perseroan selalu berupaya menjaga kerahasiaan data pengguna lantaran bisnis perusahaannya adalah bisnis kepercayaan. Menurutnya, Keamanan data pengguna merupakan prioritas utama Tokopedia.

"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," kata dia.

Di samping itu, ia berujar perseroan telah menerapkan keamanan berlapis, termasuk dengan OTP yang hanya dapat diakses secara real time oleh pemilik akun. Karena itu, perseroan selalu mengedukasi seluruh pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun dan untuk alasan apapun.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan soal keamanan kata sandi para pengguna Tokopedia setelah beredar kabar bocornya data dari perusahaan teknologi tersebut. Menurut Alfons, di dalam data yang bocor tersebut password pengguna ada dalam bentuk hash.

"Hash itu dienkripsi, sehingga tanpa mengetahui dekripsinya akan sulit untuk mendapatkan password-nya," ujar Alfons. Ia menuturkan pembobol bisa menggunakan metode brute force untuk mendapatkan kata sandi yang dilindungi tersebut, apabila Tokopedia tidak segera melakukan pemblokiran atau pencegahan atas cara tersebut.

Metode brute force bisa dihadapi dengan metode blokir apabila login gagal. "Jadi misalnya login gagal sekali itu ditahan dulu misal 20 menit, gagal dua kali tahan 40 menit, gagal tiga kali tahan satu jam, dan seterusnya," tutur Alfons. Dengan cara tersebut peretas akan sulit untuk membobol password itu.

Alfons kemudian menguji keandalan keamanan Tokopedia dengan mengasumsikan peretas memiliki username dan password. Ia mengatakan kalau pun kata sandi berhasil dikantongi peretas, platform itu sudah secara otomatis menerapkan two factor authentification sebagai perlindungan berlapis bagi pengguna.

Jadi, apabila pengguna masuk dalam platform baru akan diminta untuk melakukan verifikasi melalui WhatsApp atau pesan singkat alias SMS. Dari sana, pengguna akan menerima kode verifikasi untuk melanjutkan login.

"Kalau Anda tidak pernah login ke perangkat baru lalu mendadak muncul verifikasi, artinya kredensial Anda sudah bocor dan harus ganti kredensial," kata Alfons. "Jangan beri kode verifikasi kepada siapa pun meski ada yang mengaku dari Tokopedia."

Berita terkait

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

8 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

9 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

9 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

14 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

26 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

26 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

31 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

31 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

31 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya