BI Karantina Uang Tunai 14 Hari Agar Steril dari Corona

Reporter

Antara

Jumat, 1 Mei 2020 12:33 WIB

Seorang warga membawa uang yang baru ditukarkan di loket mobil kas keliling milik Bank BNI, di Semarang, 6 Juni 2017. Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Tengah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 19,5 triliun untuk keperluan penukaran uang baru. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan uang tunai yang disiapkan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri telah layak edar dan higienis untuk menekan penyebaran COVID-19.

"Penyediaan uang yang layak edar dan higienis ini untuk meminimalisir penyebaran COVID-19," kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis, 1 Mei 2020.

Marlison memastikan uang tunai yang juga akan disiapkan untuk layanan penukaran tersebut telah dikarantina selama 14 hari sebelum diedarkan.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah melakukan penyemprotan disinfektan pada area per-kas-an, sarana dan prasarana, serta memerhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang.

Marlison menegaskan pendistribusian uang tunai dalam periode ini akan dilakukan secara tepat, meski adanya keterbatasan moda transportasi.

Advertising
Advertising

Pendistribusian secara menyeluruh diupayakan agar seluruh kantor perwakilan BI memiliki kecukupan persediaan uang secara nominal dan per pecahan.

Bank Indonesia akan berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah untuk menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang yang akurat.

BI, tambah dia, ikut menyediakan layanan penukaran uang di ATM maupun loket di perbankan agar masyarakat mudah untuk memperoleh uang tunai dalam periode Ramadhan dan Idul Fitri.

"BI juga memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang memerhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja," kata Marlison.

Bank Indonesia telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 157,96 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri pada 2020 atau turun 21 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tiga hal yang mendasari turunnya penyiapan uang tunai pada periode ini yaitu jumlah hari libur yang berkurang dari 12 hari menjadi lima hari, pemberian THR yang hanya diberikan kepada ASN serta TNI Polri golongan tiga ke bawah serta imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

19 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya