OJK Prediksi Pertumbuhan Kredit Paling Tinggi 2 Persen Tahun Ini
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 1 Mei 2020 10:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso menilai pertumbuhan kredit tahun ini paling tinggi hanya 2 persen.
Hal itu kata dia, karena dampak wabah Corona atau Covid-19.
"Bahkan secara luas kredit tidak tumbuh sama sekali di 2020," kata Wimboh dalam rapat virtual dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 1 Mei 2020.
Kendati begitu, kata dia, jika pemerintah memberikan stimulus dengan modal kerja kepada bank, lalu bank memberikan insentif ke sektor riil, itu bisa meningkatkan pertumbuhan kredit di 2020.
"Stimulus modal kerja tambahan ini penting untuk sektor riil bisa beroperasi kembali, sehingga likuiditas tidak ada masalah," ujarnya.
Dia menuturkan pertumbuhan kredit saat ini meningkat. Hal itu terjadi karena perusahaan menggunakan fasilitas untuk substitusi rendahnya pendapatan.
"Kredit bank ada yang naik, tapi bukan investasi baru, namun modal kerja untuk settle pendapatan dia, sinyalnya jelas karena bukan investasi baru, dan kredit valas naiknya cukup tinggi," kata Wimboh.
Dia juga mendorong korporasi untuk melakukan restrukturisasi jika memiliki utang luar negeri. Jika tidak dilakukan, menurut Wimboh, insentif yang diberikan oleh pemerintah tidak akan berdampak bagi perusahaan tersebut.