Asbanda: 139.028 Debitur Bank Daerah Terimbas Corona

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 28 April 2020 12:52 WIB

Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng saat sambutan sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) tuan rumah dalam perhelatan akbar yang digelar oleh Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) berupa Panen Rejeki BPD Seluruh Indonesia (BPD-SI) Periode ke-2 Tahun XXIX-2019 di Hotel Alila, Surakarta, Jawa Tengah pada Jumat malam, 22 Februari 2019. (Norman Senjaya/TEMPO)

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mencatat 139.028 debitur yang terkena dampak pandemi virus corona Covid-19 dengan nilai kredit Rp 35,94 triliun dan perlu direstrukturisasi.

“Ini adalah data yang berhasil kami kumpulkan. Artinya, hal ini memang harus mendapatkan penanganan yang lebih serius. Kami harap ini tidak bertambah buruk," kata Ketua Asbanda Supriyatno dalam Webminar LPPI, Selasa, 28 April 2020.

Supriyatno mengatakan tekanan ekonomi yang dipicu oleh krisis kesehatan saat ini cukup berat.

Berdasarkan pendataan Asosiasi, debitur-debitur yang berpotensi terkena dampak tersebut memiliki nilai kredit secara keseluruhan sekitar Rp 35,94 triliun, dan mayoritas merupakan nasabah bank pembangunan daerah (BPD) dari kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II.

Jika dibandingkan dengan nilai total kredit BPD per Januari yang berjumlah Rp 457,95 triliun, maka persentase kredit debitur yang terkena dampak corona tersebut berkisar 7,8 persen.

Supriyatno pun menjelaskan bank daerah saat ini tengah fokus pada manajemen likuiditas. Pasalnya, peningkatan restrukturisasi membuat penurunan arus kas masuk bank daerah.

Di samping itu, BPD saat ini pun tengah terus memantau kualitas kredit debitur meski telah direstrukturisasi. Jika debitur yang telah mendapat keringanan kredit masih mengalami kesulitan untuk melakukan pembayaran, maka bisa saja kualitas kredit akan kembali tertekan.

“Khususnya untuk BPD BUKU I dan II, yang modalnya cukup terbatas. Penurunan kualitas kredit akan membuat pencadangan yang lebih tinggi, dan akhirnya membutuhkan tambahan modal,” katanya.

BISNIS

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

6 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

6 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

11 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

12 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya