Suplai Global Melonjak, Harga Minyak Turun jadi USD 16,01

Senin, 27 April 2020 09:52 WIB

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah kembali turun pada perdagangan pagi ini merespons melonjaknya suplai global dan upaya para negara produsen membatasi produksi.

Data Bloomberg menunjukkan harga minyak WTI untuk pengiriman Juni 2020 turun 93 sen menjadi US$ 16,01 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 8.35 pagi waktu Singapura. Sebelumnya, pada perdagangan Jumat pekan lalu, WTI kontrak Juni mampu melonjak 2,7 persen sehingga mengurangi penurunan sepanjang pekan lalu menjadi 32 persen.

Minyak patokan global Brent untuk kontrak Juni 2020 pun terkoreksi 32 sen ke level US$ 21,12 pagi ini setelah jatuh 24 persen pekan lalu.

Dari sisi suplai diketahui aktivitas pengeboran di ladang minyak onshore Amerika mencatat penurunan terbesar dalam 14 tahun pekan lalu. Hal ini terjadi setelah minyak berjangka New York jatuh di bawah level nol untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sementara itu, Arab Saudi telah mulai mengurangi produksi menjelang tanggal kesepakatan dimulainya pengurangan pasokan OPEC+ pada 1 Mei, bersama dengan Kuwait, Aljazair dan Nigeria.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, ada tanda-tanda tentatif pada akhir pekan bahwa wabah penyakit virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Spanyol, Italia, dan Prancis, misalnya, melaporkan laju angka kematian baru paling lambat dalam lebih dari sebulan. Sementara Inggris dan New York melaporkan angka kematian baru terendah sejak akhir Maret.

Meski begitu, isu kelebihan suplai minyak menghantui pasar komoditas ini. Para pedagang, penyuling dan penyedia infrastruktur berupaya mencari cara baru untuk menimbun minyak mentah, termasuk pada tongkang kecil di sekitar pusat perdagangan minyak Eropa dan di jaringan pipa-pipa.

Di pusat penyimpanan di Cushing, Oklahoma, misalnya, titik pengiriman untuk minyak berjangka Intermediate West Texas, terisi dengan cepat dan memberi tekanan tambahan pada patokan minyak mentah AS. “Kekhawatiran seputar meningkatnya persediaan global, terutama di AS dengan pandemi virus corona yang membebani konsumsi bensin, menekan harga minyak,” ujar Kim Kwangrae, analis komoditas di Samsung Futures Inc., seperti dilansir melalui Bloomberg.

“Meski OPEC telah mulai membatasi output, permintaan untuknya masih belum mendukung dan ini akan menjadi faktor penurunan harga,” kata Kwangrae. Harga minyak telah merosot lebih dari 70 persen sepanjang tahun ini akibat terbebani langkah lockdown hampir di seluruh dunia sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona dan membuat konsumsi komoditas ini jeblok.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

7 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

17 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

18 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

21 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

21 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya