Pemerintah Godok Insentif untuk PO Bus yang Terdampak Corona

Senin, 27 April 2020 06:17 WIB

Bus United Tractors Scania Trans Jawa dalam peluncuran program #ScaniaTransJawa yang kini sudah digunakan dua perusahaan otobus. TEMPO/Eko Ari Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan pemerintah sedang menyiapkan insentif untuk industri transportasi yang terdampak wabah virus Corona atau Covid-19.

"Kami pararel akan memberikan dukungan agar bank berani memberikan kredit dengan skema pembayaran lunak, yang penting agar industri bisa bertahan," kata Yustinus dalam rapat virtual Ahad, 26 April 2020.

Menurut dia, kredit itu diberikan terutama bagi para debitur menengah dan besar. Dia menuturkan untuk besaran pembiayaannya sendiri tergantung skema oleh perbankan masing-masing atau lembaga pembiayaan.

Adapun pembiayaan itu bukan ditanggung pemerintah, namun bersifat cost sharing. "Jadi pemerintah mendukung LPS(Lembaga Penjamin Simpanan) agar menjamin lebih besar lagi dan mendukung seperti Askrindo dan Jamkrindo berikan yang besar lagi sehingga bank berani melakukan restrukturisasi ini yang sekarang sedang dikerjakan," ujarnya.

Yustinus mengatakan skema ini sedang dibuat pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Dia berharap hal itu segera terselesaikan.

Advertising
Advertising

Dia menegaskan nantinya pemberian kredit itu akan ditujukam kepada kreditur kol 1 dan kol 2. "Kami menghindari moral hazard. Agar sesuai yang harus dapat bisa dapat," ujar Yustinus.

Menurutnya, saat ini sedang menyelesaikan tahap finalisasi, karena semua data dari perbankan sudah masuk. "Ini sedang paralel dipikirkan. Satu dua bulan ini untuk UMKM, lalu satu dua bulan lagi stimulus ini dikeluarkan," kata dia.

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

5 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

5 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya