Ini Saran Susi Pudjiastuti untuk Penanganan Corona di Indonesia

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 25 April 2020 03:56 WIB

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat acara diskusi "Ngopi Bareng Presiden PKS" di DPP PKS, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. Edhy Prabowo dan Susi memiliki pandangan berbeda di beberapa persoalan kelautan dan perikanan, seperti soal ekspor benih lobster hingga sikap terhadap masuknya kapal Cina di perairan Natuna. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memahami bahwa seluruh negara di dunia baru pertama kali ini menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. Oleh karena itu, ia pun memahami jika dalam penanganan saat ini masih banyak kekurangan.

Tapi satu yang pasti, Susi menyarankan kepada pemerintah untuk memberikan kepastian kepada masyarakat mengenai situasi pandemi ini. "Hanya memang sangat penting adalah koordinasi yang baik, kepastian sangat penting supaya masyarakat tidak bingung," kata dia saat diskusi virtual bersama Opini.id, Jumat 24 April 2020.

Kemudian dia meminta pemerintah untuk memberikan arahan secara langsung dan jelas. Hal ini supaya masyarakat tak berspekulasi dan membuat lengah, malah hal itu membahayakan ke depannya. "Beritahu mereka apa Covid-19 sebanyak pemerintah bisa tahu dan se-direct yang bisa dibicarakan," ujarnya.

Selain itu, Susi mengusulkan kepada pemerintah untuk tak ragu dalam menjalankan kebijakan dalam menekan penyebaran Covid-19 ini serta mengedepankan koordinasi dengan pihak terkait. Jika mengalami keraguan, kata Susi, hal itu malah akan membuat kerancuan dan kesusahan di masyarakat.

Menurut Susi, tak ada kebijakan yang serta merta dapat langsung menyetop penyebaran dari virus corona. Hal itu harus dijalankan secara bersama-sama dengan penuh kedisiplinan agar tujuan tersebut tercapai. "Saya berharap mulai hari ini tidak saling menyalahkan. Kita tahu penularan tidak kita setop begitu saja," tuturnya.

Untuk wilayah yang sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Susi menekankan kepada pemerintah daerahnya agar memperhatikan kecukupan kebutuhan pokoknya, jangan sampai ada masyarakat yang kelaparan.

Selanjutnya Susi meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mematuhi aturan pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona. "Kalau bisa jangan mudik, jangan pulang kampung, sampai 1-2 bulan situasi membaik seperti situasi sedia kala. Berpikir positif, makan sehat, olahraga, ibadah puasa kita lakukan untuk mendamaikan membersihkan hati pikiran semua energi kita menjadi energi yg bisa bangun yang lebih baik," ujar dia.





Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

20 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya