OYO Indonesia Terdampak Corona, Sebagian Pegawai Dirumahkan

Kamis, 23 April 2020 11:57 WIB

Pekerja mengepel lantai pada salah satu hotel di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 April 2020. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan sebanyak 575 hotel di wilayah Jawa Barat tutup akibat pandemi virus Corona (COVID-19) dan tingkat hunian hotel pun menurun drastis hingga mencapai lima persen dari kondisi normal yang bisa mencapai 50 persen. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Oyo Rooms Indonesia alias OYO Hotel Indonesia merumahkan sebagian pegawainya. Kebijakan itu ditempuh perusahaan sebagai imbas lesunya industri perhotelan akibat dampak wabah Virus Corona atau COVID-19.

"Kami meminta sebagian karyawan kami untuk mengambil cuti di luar tanggungan selama 60-90 hari, yang akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi kedepannya," ujar juru bicara OYO Indonesia melalui pesan tertulis kepada Tempo, Rabu, 22 April 2020.

Ia mengatakan upaya itu dilakukan untuk memastikan para karyawan tidak kehilangan pekerjaan, dan diharapkan langkah tersebut bisa berdampak positif bagi kinerja perseroan. Secara resmi, OYO tidak menyebut rinci jumlah pegawai yang dirumahkan akibat Corona ini.

"Saat ini kami terus berkomunikasi secara intensif dengan para karyawan dan tidak dapat membagikan informasi terkait jumlah karyawan terdampak karena berkaitan dengan privasi para karyawan kami," ujar juru bicara OYO Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diterima Tempo dari sumber di internal perseroan, pegawai yang dirumahkan mencapai lebih dari separuh jumlah pegawai saat ini. Adapun jumlah pegawai dari startup hotel asal India di Indonesia itu saat ini adalah sekitar seribu orang. Sumber tersebut mengatakan pegawai yang dirumahkan berasal dari berbagai golongan dan jabatan dari hampir semua divisi. Pengumuman pegawai yang terdampak dilakukan dalam sepekan ini mulai hari Senin.

Ihwal keputusan itu, OYO Indonesia memastikan bahwa sebagai perusahaan yang berbisnis di Indonesia, mereka akan mengikuti hukum dan aturan yang berlaku di Tanah Air. Perseroan pun mengklaim telah berkonsultasi dengan pemerintah. Namun, perseroan menilai kebijakan itu sebagai yang terbaik saat ini, yaitu untuk menghindari pemutusan hubungan kerja, sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis di tengah tekanan ekonomi saat ini.

"Keputusan ini didasari atas kepentingan utama kami dan karyawan, yaitu untuk menghindari pemutusan hubungan kerja, sekaligus menjaga keberlangsungan perusahaan di tengah tekanan ekonomi saat ini," tutur juru bicara OYO.

Kendati merumahkan pegawainya, perseroan memastikan akan tetap memenuhi hak dan dukungan yang dibutuhkan oleh karyawan terdampak, termasuk Tunjangan Hari Raya, jaminan kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan, serta insentif sebesar Rp 1,5 juta per bulan selama penerapan cuti berlangsung.

Berita terkait

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi

Baca Selengkapnya

Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

21 September 2023

Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

Viral sepi Pasar Tanah Abang belakangan ini juga diamini para porter atau kuli angkut.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

12 Mei 2023

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

Kemenkes meminta jemaah haji menerapkan prokes ketat untuk mewaspadai penularan MERS-CoV.

Baca Selengkapnya

Cina Ogah Kerja Sama, WHO Tetap Usut Tuntas Asal-usul Virus Corona

16 Februari 2023

Cina Ogah Kerja Sama, WHO Tetap Usut Tuntas Asal-usul Virus Corona

WHO tetap mengusut tuntas asal-usul virus Corona meski pandemi Covid-19 mulai reda.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Cina Mulai Turun

26 Januari 2023

Kasus Covid-19 di Cina Mulai Turun

Otoritas di Cina mengklaim infeksi virus corona sudah lewati puncaknya. Namun ahli memperingatkan terhadap kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

China Laporkan 13.000 Tewas Akibat Covid dalam Sepekan Terakhir

23 Januari 2023

China Laporkan 13.000 Tewas Akibat Covid dalam Sepekan Terakhir

Jumlah korban tewas akibat Covid-19 di China disebut tak mencerminkan angka sebenarnya.

Baca Selengkapnya

China Akhirnya Jujur Soal Data Covid-19 ke WHO, Jumlah Kematian Tembus 60 Ribu

16 Januari 2023

China Akhirnya Jujur Soal Data Covid-19 ke WHO, Jumlah Kematian Tembus 60 Ribu

China buka-bukaan soal data Covid-19 ke WHO. Sejak kebijakan nol-Covid dicabut pada Desember lalu, kasus Corona di China melonjak tajam.

Baca Selengkapnya