Terungkap, Ini Alasan Pertamina Belum Turunkan Harga BBM

Selasa, 21 April 2020 19:31 WIB

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) mengisi BBM ke kendaraan pelanggan di SPBU Coco Kuningan, Jakarta, Senin, 3 September 2018. Nicke menyapa langsung para pelanggan dalam peringatan Hari Pelanggan Nasional. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan alasan harga bahan bakar minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU belum turun juga. Padahal harga minyak dunia sudah anjlok.

Menurut Nicke, penyesuaian harga itu tidak bisa langsung diterapkan oleh Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara. "Kalau kami sebagai trading company beda sekali, ketika harga BBM itu murah, bisa kita jual murah juga. Namun, Kami tidak bisa setop produksi kilang dan hulu," kata Nicke dalam dapat virtual dengan komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 21 April 2020.

Sebagai perusahaan BUMN, ujar Nicke, Pertamina tidak bisa menurunkan harga BBM dan menutup kilang walau harga minyak turun. Hal itu, karena perusahaan tetap harus membayar gaji karyawan.

"Sekarang BBM impor lebih murah. Kalau lihat harga minyak sekarang ini, mending kami tutup semua kilang. Tapi kan faktanya tidak bisa seperti itu," ujarnya.

Nicke menuturkan secara hulu, Pertamina tidak mungkin menyesuaikan operating expenditure (Opex) dan capital expenditure(Capex) sesuai harga crude hari ini. Hal itu, karena biaya produksi lebih tinggi dibanding harga crude.

Advertising
Advertising

Harga minyak mentah berjangka AS anjlok di bawah US$ 0 pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB untuk pertama kalinya dalam sejarah. Jebloknya harga minyak mentah ini terjadi di tengah kelebihan pasokan yang disebabkan oleh virus Corona.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot US$ 55,9 atau lebih dari 305 persen menjadi menetap di minus US$ 37,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya harga emas hitam itu menyentuh titik terendah sepanjang masa yakni minus US$ 40,32 per barel.

Harga minyak yang berada di teritori negatif menyiratkan bahwa produsen akan membayar pembeli untuk mengambil minyak dari tangan mereka. Ini menandai pertama kalinya kontrak berjangka minyak diperdagangkan negatif dalam sejarah, menurut Dow Jones Market Data. Kontrak Mei berakhir pada Selasa.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

5 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya