Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Turunkan Produksi Migas

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 21 April 2020 11:57 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan) bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kiri) dan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama (tengah) menghadiri pembukaan Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa, 26 November 2019. Pertamina Energy Forum (PEF) 2019 dihadiri lebih dari 1.000 orang dari berbagai sektor energi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menurunkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dari 923.000 barrel oil equivalent per day (boepd) menjadi 894.000 boepd akibat anjloknya harga minyak dunia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan penyesuaian dilakukan karena bisnis Pertamina terintegrasi dari hulu ke hilir. Pertamina telah menerapkan skala prioritas, dari sisi mana saja pengeluaran dapat dipangkas dari sisi produksi migas.

"Kalau dilihat Pertamina sendiri produksi eksisting well ini yang paling dominan hampir 90 persen dari eksisting, 10 persen dari new drilling. Oleh karena itu, kami tidak bisa menyetop produksi sumur yang sudah dieksplorasi karena menutup sumur ada biayanya nanti reaktiviasi ada biaya," katanya dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 21 April 2020.

Harga minyak mentah berjangka AS anjlok di bawah US$ 0 pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB untuk pertama kalinya dalam sejarah. Jebloknya harga minyak mentah ini terjadi di tengah kelebihan pasokan yang disebabkan oleh virus Corona.

Sebagai dampak penyesuaian bisnis hulu, Pertamina juga memangkas biaya eksplorasi yang sedang berjalan maupun yang baru dimulai.

Adapun terkait pemangkasan produksi hulu dari 923.000 boepd menjadi 894.000 boepd, Pertamina memangkas produksi minyak sebesar 2 persen menjadi 421 barrel oil per day (bopd), sementara produksi gas turun 4 persen menjadi 2.741 mmscfd.

Adapun untuk produksi geothermal, Pertamina juga melakukan penyesuaian seiring dengan efisiensi yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam rencana kerja 2020, ditetapkan target produksi sebesar 4.635 giga watt per hour (Gwh), menjadi 4.045 Gwh.

"Karena industrinya setop, yang berjalan industri rumah tangga saja yang penggunaan listriknya stabil. Oleh karena itu meskipun sumur geothermal tidak kami tutup, jadi terbuang saja [energi itu] dan tidak teroptimalkan menjadi listrik karena disesuaikan kebutuhan PLN," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

5 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

17 jam lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

17 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

10 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya