Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Hukum ekonomi mengatur bahwa BBM, yang bahan baku utamanya minyak mentah, memang harus naik harganya jika harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah dunia sudah naik lebih dari dua kali lipat atau 200 persen sejak 2016 berkisar US$ 32 per barel, dan saat ini melambung di kisaran US$ 80 per barel. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Menyikapi pelemahan harga minyak dunia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyiapkan stimulus untuk industri di sektor hulu.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan pihaknya bersama dengan stakeholder terkait tengah mempersiapkan stimulus guna menjaga keberlangsungan usaha hulu migas.
Dia mengungkapkan pemerintah akan memberikan stimulus berupa kebijakan fiskal untuk para kontraktor. "Macam-macam, terkait dengan pajak dan lain-lain," katanya kepada Bisnis, Selasa, 21 April 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2020 diperdagangkan di level US$ 1,17 per barel di New York Mercantile Exchange pukul 09.47 pagi waktu Singapura, setelah ditutup di level -US$ 37,63 pada Senin, 20 April 2020, karena memasuki sesi perdagangan finalnya untuk periode kontrak ini.
Menanggapi hal tersebut, Fatar mengatakan hingga kini pihaknya masih terus memantau pergerakan harga minyak tersebut. Pasalnya, pergerakan yang sangat berfluktuasi pada beberapa waktu terakhir sulit untuk diprediksi.
"Kalau sesaat, kita mesti hati-hati ambil keputusan. Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkeu, Kementerian ESDM dan KKKS apa yang harus dilakukan kalau stimulus juga tidak bisa membantu," ungkapnya.
Terkait dengan pemangkasan produksi, Fatar menyebut pihaknya belum menyiapkan opsi tersebut dengan mempertimbangkan kondisi dalam negeri.
"Belum ada opsi curtailment. Konsumsi minyak di negara kita lebih besar dari produksi. Kecuali orang sudah tidak berkendaraan lagi dan WFH terus, bisa berubah itu," katanya.
SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?
12 Januari 2024
SKK Migas Sebut Realisasi Lifting Minyak pada 2023 Hanya Capai 605,5 Ribu Barel per Hari, Bagaimana dengan Salur Gas?
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Gumi (SKK Migas) merealisasikan lifting minyak sebesar 605,5 ribu barel per hari (BOPD) pada 2023.
Seloroh Kepala SKK Migas soal Blok Masela: Namanya Proyek Abadi, Nggak Selesai-selesai
12 Januari 2024
Seloroh Kepala SKK Migas soal Blok Masela: Namanya Proyek Abadi, Nggak Selesai-selesai
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto berseloroh tentang proyek pengembangan lapangan migas Blok Masela.