Bank BCA dan BJB Siap Kucurkan Kredit ke Produsen APD

Reporter

Bisnis.com

Senin, 20 April 2020 10:54 WIB

Penjahit menyelesaikan pembuatan baju apd dari bahan Spunbond di Pajang, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 27 Maret 2020. Meluasnya dampak virus Corona membuat produsen kewalahan memenuhi permintaan APD yang meningkat. Tempo/Bram Selo Agung Mardika

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau bank BCA memastikan akan mendukung industri tekstil dan farmasi secara selektif untuk memproduksi sebanyak mungkin peralatan untuk mengatasi wabah corona atau Covid-19.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan siap mendukung sektor tekstil yang memproduksi alat pelindung diri atau APD. Bahkan, sektor lain yang menyuplai kebutuhan masyarakat di tengah COVID-19 juga akan didorong penyaluran pembiayaannya.

Meskipun demikian, Jahja menekankan, penyaluran kredit bank BCA akan dilakukan secara selektif. "Iya tekstil kita support, juga farmasi yang produksi vitamin dan anti covid," katanya akhir pekan lalu.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit ke industri pengolahan pada Januari 2020 mencapai Rp 891,896 miliar atau naik 2,62 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Berdasarkan Survei Perbankan Indonesia, permintaan kredit baru untuk industri pengolahan mengalami pertumbuhan melambat yang terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) yang sebesar 14,6 persen pada kuartal I/2020. Nilai itu lebih rendah dari perolehan SBT kuartal I/2019 yang sebesar 26 persen.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Survei Perbankan Bank Indonesia memperkirakan penyaluran kredit pada kuartal II/2020 akan lebih longgar terlihat dari indeks lending standard (ILS) yang sebesar 9,1 persen.

Adapun ILS pada kuartal II/2020 tersebut lebih rendah dari periode sebelumnya yang sebesar 10,9 persen. Pelonggaran standar penyaluran kredit terutama akan dilakukan untuk jenis kredit modal kerja dan kredit UMKM.

Aspek penyaluran kredit yang akan diperlonggar yaiu suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, jangka waktu kredit, dan palfon kredit.

Head of Corporate Secretary Division Bank BJB Widi Hartoto mengatakan saat ini bank memang masih menyalurkan pembiayaan ke sektor tekstil. Meskipun, penyaluran kredit tetap dilakukan dengan penyaringan yang lebih ketat.

Pasalnya, saat ini kondisi ekonomi mengalami sejumlah tekanan. Tekanan tidak hanya datang dari COVID-19, tetapi juga nilai tukar yang pengaruhnya sangat besar bagi industri tersebut.

"Untuk sektor tekstil kita ada penyaluran kesana tapi selektif ya, karena banyak tekanannya," katanya.

Dia mengakui di tengah kondisi saat ini para pengusaha tekstil yang biasanya memproduksi produk pakaian beralih dengan memproduksi alat perlindungan diri.

Hanya saja, meskipun produksi APD sangat dibutuhkan, penyaluran kredit ke sektor tersebut tidak mengalami perubahan. Prosedur penyaluran kredit untuk sektor tekstil masih sama. "Untuk kemudahan prosedur sama saja," katanya.

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 menit lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

3 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

5 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

5 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

5 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

9 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

9 hari lalu

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

12 hari lalu

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk April 2024. Hartono Bersaudara dan Dato Sri Tahir urutan berapa?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

14 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya