Anggaran Bansos Diperbesar, CSIS Beri 5 Catatan ke Pemerintah

Kamis, 16 April 2020 21:58 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyerahkan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Sukmajaya, Kota Depok, Selasa, 12 Februari 2019. Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan kepada para keluarga penerima manfaat PKH untuk menggunakan bantuan tersebut dengan baik dan benar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyambut baik dipercepatnya pencairan dan diperbesarnya anggaran bantuan sosial atau bansos untuk mengurangi dampak ekonomi akibat wabah virus Corona atau Covid-19.

Meski begitu, pemerintah harus mendorong mekanisme self-reporting bagi yang terdampak dan membutuhkan bantuan. "Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan lembaga lain atau pihak swasta, terutama startup yang memberdayakan kelompok-kelompok yang rentan," seperti dikutip publikasi yang diunggah di situs resmi CSIS, Rabu, 15 April 2020.

Publikasi itu disusun oleh Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri, dan Asisten Peneliti Departemen Ekonomi CSIS Lestary J. Barany, Indira Simanjuntak serta Dewa Ayu Widia.

Rekomendasi kedua dari CSIS adalah agar sisi suplai seperti produksi pangan dalam negeri harus diperhatikan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Ketiga, persyaratan untuk memperoleh bansos perlu dilonggarkan sesuai dengan kondisi terkini. Bahkan bila perlu, bantuan sosial diubah menjadi tanpa persyaratan.

Keempat, diperlukan komunikasi publik yang jelas dan reguler agar masyarakat paham mengenai bantuan yang akan diberikan serta mekanismenya. Lalu terakhir, CSIS meminta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah diperhatian. “Meskipun anggaran dan bantuan sosial sudah dialokasikan, kunci kesuksesan program ini berada pada komunikasi, kerja sama dan koordinasi multi-stakeholder,” tulis CSIS.

Advertising
Advertising

Kucuran dana bantuan sosial untuk masyarakat miskin mulai cair di tengah meluarnya penyebaran virus Corona atau Covid-19. Per Rabu kemarin, 15 April 2020, Kementerian Keuangan melaporkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) untuk bulan ini sudah dicairkan sebanyak Rp 2,34 triliun.

“Disalurkan ke lebih dari 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” tulis pihak Kementerian Keuangan dari keterangan di Jakarta. Anggaran diberikan maksimal untuk empat orang dalam satu keluarga. Tertinggi Rp 10 juta per tahun dan terendah Rp 900 ribu per tahun.

Kementerian Keuangan menjelaskan ada enam kriteria penerima. Rinciannya yaitu ibu hamil dan anak usia 0 sampai 6 tahun sebesar Rp 3,75 juta per tahun. Lansia di atas 70 tahun dan disabilitas berat sebesar Rp 3 juta per tahun.

Lalu, SMA dan sederajat sebesar Rp 2,5 juta per tahun. SMP sederajat sebesar Rp 1,875 juta per tahun. Terakhir, SD sederajat sebesar Rp 1,125 juta per tahun. Adapun total anggaran PKH sepanjang tahun ini mencapai Rp 37,4 triliun. Hingga hari ini, Kemenkeu hampir separuhnya atau sekitar Rp 16,4 triliun sudah mengalir dari kas negara ke kantong milik keluarga miskin.

Selain PKH, 20 juta kepala keluarga miskin juga dapat Kartu Sembako sebesar Rp 200 ribu per bulan. Kartu Sembako ini disalurkan secara non-tunai untuk membeli kebutuhan seperti beras, telur, tempe, tahu, ikan dan sayur mayur. Total anggaran sepanjang tahun ini mencapai Rp 43,6 triliun.

Berita terkait

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

3 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

14 jam lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

3 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

6 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

6 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

11 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

12 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

14 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

14 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

15 hari lalu

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

Ganjar Pranowo, mengatakan, hakim MK tidak konsisten dalam mempertimbangkan putusan sengketa hasil Pilpres 2024 terurama soal bansos

Baca Selengkapnya