PSBB Jakarta, GrabBike Masih Layani Penumpang di Bodetabek
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 10 April 2020 15:15 WIB
Tempo.Co, Jakarta - Grab resmi menghentikan sementara layanan ojek online, GrabBike, menyusul penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta. Meski demikian, Grab memastikan penghentian layanan baru terjadi di Jakarta saja.
“Layanan GrabBike masih dapat melayani penumpang di kota-kota sekitar DKI Jakarta seperti Depok, Tangerang dan Bekasi serta kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 10 April 2020.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan pemberlakuan PSBB untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. PSBB Jakarta ini berlaku mulai hari ini sampai 23 April 2020, dan bisa diperpanjang. Larangan ojek online membawa penumpang pun adalah satu di antara kebijakan yang diambil Anies.
Namun demikian, sampai hari ini, baru Jakarta yang berstatus PSBB. Sementara Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, baru akan mengajukan PSBB. Langkah Grab ini berbeda dengan pesaingnya yaitu Gojek, yang duluan menonaktifkan layanan ojek online mereka di empat daerah tersebut.
Dalam diskusi bersama pemerintah, Grab sebenarnya mengusulkan agar layanan ojek online masih bisa digunakan untuk mereka yang ingin pergi ke rumah sakit, pasar, dan supermarket. Namun, pemerintah tetap melarang total ojek online mengangkut penumpang dan akhirnya diikuti penuh oleh Grab.
Sementara itu, Neneng memastikan layanan lain masih tersedia normal di Jakarta. Mulai dari taksi online GrabCar, layanan pengiriman makanan GrabFood, pengiriman belanjaan GrabMart, pengiriman barang GrabExpress, dan layanan lainnya. Khusus untuk GrabCar, sebanyak 1000 armada telah dipasangi partisi atas pembatas plastik antara pengemudi dan penumpang.
Selain itu, 1.000 armada GrabBike di seluruh Indonesia juga disediakan bagi tenaga medis agar bisa tetap menjalankan tugas mereka. “Tanpa perlu mengkhawatirkan adanya ketersediaan sarana mobilitas sehari-hari,” kata Neneng.